Serangan jamur Ganoderma menjadi ancaman bagi tanaman kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang dapat merugikan petani kelapa sawit di daerah itu.

Serangan jamur Genoderma menyebabkan tanaman sawit patah secara tiba-tiba, kemudian mati.

"Penyakit ini diduga berasal dari jamur Ganoderma yang menyerang akar dan batang sawit secara tiba-tiba langsung patah," kata Ikhwan Alian, petani dan pemilik kebun sawit di Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya, Sabtu.

Saat ini, dia menjelaskan bahwa hampir seluruh kebun sawit di Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee, kabupaten itu mengalami serangan penyakit jenis tersebut.

“Penyakit batang sawit yang tiba-tiba patah, hampir seluruh kebun mengalami hal yang sama. Semoga dinas terkait bisa mencari solusinya,” kata Ikhwan.

Ia menambahkan, tanaman sawit selain  di Kecamatan Babahrot juga banyak yang tumbang dan mati karena penyakit tersebut.

“Sudah banyak yang mati, padahal daun pohon sawit itu tidak layu tapi tumbang secara tiba-tiba. Rata-rata dalam areal lahan satu hektare, ada dua sampai tiga pohon yang patah, malah ada yang lebih," ujarnya.

Ia menilai penyakit tersebut tidak bisa dianggap remeh, karena laju infeksinya sangat cepat dan bisa menyebar ke tanaman lain sehingga menyebabkan kerugian besar bagi petani sawit.

Keluhan serupa juga disampaikan Yusuf, petani kelapa sawit asal Kecamatan Tangan-Tangan, Aceh Barat Daya, yang memiliki kebun di kawasan lahan perkebunan sawit rakyat di Kecamatan Babahrot.

Ia berharap Pemkab Aceh Barat Daya melalui dinas terkait segera mengambil langkah-langkah pengendalian secara komprehensif untuk mencegah semakin meluasnya serangan penyakit akibat jamur Ganoderma.

“Kami minta pemerintah agar peduli untuk antisipasi meluasnya penyakit yang menyerang tanaman sawit petani ini. Karena ini adalah sumber penghasilan kami para petani di desa," ujarnya.

Sebelumnya Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh mencatat luas perkebunan sawit di Provinsi Aceh mencapai sekitar 535.000 hektare.

Seluas 235.400 hektare atau 44 persen dari total luas tersebut merupakan perkebunan sawit rakyat.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024