Prajurit TNI Angkatan Laut dari Lanal Dumai, Riau, berhasil menggagalkan aksi beberapa perompak yang diduga hendak mencuri di atas kapal niaga berbendera Bahamas MV African Halcyon saat kapal lego jangkar di perairan Dumai, Selat Malaka.
Dinas Penerangan TNI AL dalam siaran persnya diterima di Jakarta, Jumat (1/3), menjelaskan tim tanggap darurat First Fleet Quick Respon Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai mengerahkan perahu cepat Sea Rider 85 ke lokasi kapal berbendera asing itu sesaat setelah mendengar alarm dibunyikan oleh MV African Halcyon, Kamis (29/2).
Alarm itu dibunyikan oleh MV African Halcyon sesaat setelah beberapa anak buah kapal (ABK) melihat empat orang perompak memanjat badan kapal untuk menuju geladak.
Empat orang perompak itu pun menceburkan diri ke laut dan melarikan diri saat pasukan TNI AL dari Lanal Dumai tiba di lokasi kejadian. Para pelaku yang gagal menjalankan aksinya kabur menggunakan speedboat.
Dinas Penerangan TNI AL menyebut penyelidikan terhadap insiden itu masih berlangsung. Sejumlah kemungkinan didalami, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam. Beberapa prajurit saat ini masih bersiaga di sekitar area kapal MV African Halcyon lego jangkar.
Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran antarnegara yang sibuk dan padat, tetapi juga rawan aksi pencurian atau perompakan. Kapal-kapal yang lego jangkar di tengah laut seperti MV African Halcyon kerap menjadi sasaran aksi perompakan mengingat situasi mereka yang rentan dan pengawasan yang lemah.
Di Selat Malaka, terutama di perairan-perairan yang masuk wilayah Indonesia, TNI AL beberapa kali menggagalkan aksi penyelundupan mulai dari benih lobster sampai perdagangan orang yang berkedok pekerja migran.
Mengenai peristiwa itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali kembali menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI AL harus hadir untuk melindungi perairan laut Nusantara dari semua ancaman.
Laksamana Ali juga berpesan kepada prajurit agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan demi mencegah dan menghalau ancaman yang datang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Dinas Penerangan TNI AL dalam siaran persnya diterima di Jakarta, Jumat (1/3), menjelaskan tim tanggap darurat First Fleet Quick Respon Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai mengerahkan perahu cepat Sea Rider 85 ke lokasi kapal berbendera asing itu sesaat setelah mendengar alarm dibunyikan oleh MV African Halcyon, Kamis (29/2).
Alarm itu dibunyikan oleh MV African Halcyon sesaat setelah beberapa anak buah kapal (ABK) melihat empat orang perompak memanjat badan kapal untuk menuju geladak.
Empat orang perompak itu pun menceburkan diri ke laut dan melarikan diri saat pasukan TNI AL dari Lanal Dumai tiba di lokasi kejadian. Para pelaku yang gagal menjalankan aksinya kabur menggunakan speedboat.
Dinas Penerangan TNI AL menyebut penyelidikan terhadap insiden itu masih berlangsung. Sejumlah kemungkinan didalami, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam. Beberapa prajurit saat ini masih bersiaga di sekitar area kapal MV African Halcyon lego jangkar.
Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran antarnegara yang sibuk dan padat, tetapi juga rawan aksi pencurian atau perompakan. Kapal-kapal yang lego jangkar di tengah laut seperti MV African Halcyon kerap menjadi sasaran aksi perompakan mengingat situasi mereka yang rentan dan pengawasan yang lemah.
Di Selat Malaka, terutama di perairan-perairan yang masuk wilayah Indonesia, TNI AL beberapa kali menggagalkan aksi penyelundupan mulai dari benih lobster sampai perdagangan orang yang berkedok pekerja migran.
Mengenai peristiwa itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali kembali menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI AL harus hadir untuk melindungi perairan laut Nusantara dari semua ancaman.
Laksamana Ali juga berpesan kepada prajurit agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan demi mencegah dan menghalau ancaman yang datang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024