Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyebutkan satu keluarga mengungsi akibat longsor di Desa Lubuk Gedang, Kecamatan Lubuk Pinang.
 
Berdasarkan keterangan dari Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah saat berada di lokasi kejadian, Jumat, kondisi longsor akibat erosi Sungai Manjuto semakin bertambah setelah Kamis malam hingga Jumat pagi hujan mengguyur wilayah ini.
 
"Kondisi tebing yang longsor bertambah dua hingga tiga titik dari sebelumnya. Ada tiga rumah dekat tebing yang longsor, satu keluarga di salah satu rumah tersebut mengungsi karena tebing hampir di tengah rumah tersebut," ujarnya.
 
Ia mengatakan, dapur salah satu rumah warga tersebut sudah lama habis pada saat kejadian longsor sebelumnya, kini kondisinya bertambah lagi hingga menjangkau hampir bagian tengah rumah warga atas nama Rara.
 
Sekarang ini, seorang warga Desa Lubuk Gedang Rara dan keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya untuk menghindari longsor susulan akibat hujan yang melanda wilayah ini.
 
Sedangkan kondisi dua rumah warga lainnya bernama Riska dan Siska dalam kondisi kritis. Satu rumah berada sekitar 35 centimeter dari tebing yang longsor dan pondasi satu rumah lainnya berada dekat tebing.
 
Ia mengatakan, sekarang ini hujan telah berhenti, setelah daerah ini sejak Kamis malam sampai Jumat pagi diguyur hujan lebat.
 
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi mengatakan pihaknya telah memerintahkan petugas untuk memantau longsor di Desa Lubuk Gedang dan ruas jalan provinsi terendam banjir di Desa Teras Terunjam.
 
"Setelah pemantauan ini, kami akan melaporkan ini ke pihak Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu," ujarnya.
 
Pihaknya sebelumnya sudah menyampaikan kejadian longsor kepada pihak BWSS, selanjutnya  Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan perwakilan BWSS daerah ini sudah mengecek kondisi longsor akibat erosi sungai, kini terulang lagi.
 
Ia menambahkan, pertemuannya dengan pihak BWSS, pihak balai ingin tanggap darurat tetapi finalnya belum tahu, sekarang tinggal BWSS.*

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024