Mukomuko (Antara) - Sekitar 120 hektare sawah petani di kawasan pantai Desa Pasar Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dalam beberapa tahun terakhir hilang menjadi perairan akibat tergerus abrasi.

"Sawah di pinggir pantai di desa ini tinggal seluas 80 hektare dari semula mencapai sekitar 200 hektare. Sawah yang seluas 120 hektarenya lagi hilang akibat Abrasi pantai," kata Kepala Desa Pasar Ipuh Muchtarudin, di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan, laju abrasi pantai di wilayah itu sangat cepat. Tidak hanya ratusan hektare sawah yang hilang tetapi daratan sejauh satu kilometer dari pinggir pantai yang sekarang juga hilang akibat abrasi.

Menurutnya, kalau saja di pinggir pantai di wilayah itu tidak cepat dibangun pengaman pantai oleh pemerintah, tidak hanya semua sawah di desa itu tetapi abrasi pantai juga mengancam permukiman penduduk.

Sejak tahun 2014, katanya, pemerintah pusat mulai membangun pengaman pantai di wilayah itu sepanjang 205 meter. Ditambah tahun ini sepanjang 150 meter.

Ia berharap, pemerintah pusat tahun 2016 kembali menyelesaikan pembangunan di sepanjang pinggir pantai yang terkena abrasi pantai sepanjang 200 meter.

"Kalau target anggaran untuk pembangunan pengaman pantai di sepanjang pinggir pantai di wilayah itu mencapai Rp105 miliar," ujarnya.

Ia menyebutkan, pembangunan pengaman pantai itu mulai dari wilayah tersebut menuju Air Dua atau sebelum Desa Retak Ilir, Kecamatan Ipuh. ***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015