Jakarta (Antara) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan nilai tukar rupiah mulai menguat terhadap dolar AS dalam beberapa hari terakhir karena sinyal The Fed (Bank Sentral AS) untuk menaikkan suku bunga mulai mereda.

"Kepastian AS untuk menaikkan tingkat bunga makin lama makin kecil, bahkan kemungkinan lebih besar (suku bunga naik) pada 2016. Itu yang membuat semua mata uang menguat dan rupiah yang sangat 'undervalue', menguat," katanya di Jakarta, Selasa.

Menkeu menjelaskan isu kenaikan suku bunga The Fed akan mereda hingga akhir tahun 2015, namun kemungkinan isu tersebut akan muncul lagi pada 2016 apabila perekonomian di Amerika Serikat mulai membaik.

"Perkiraannya sampai isu kenaikan suku bunga The Fed muncul lagi (tahun depan), kalau sekarang isunya hilang dulu," ujarnya.

Selain itu, menurut Menkeu, penguatan kurs rupiah juga terpengaruh oleh kondisi domestik yaitu tidak adanya permintaan dolar AS yang luar biasa didalam negeri, sehingga untuk sementara rupiah tidak bergejolak terlalu tajam.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore bergerak menguat sebesar 268 poin menjadi Rp14.243 dibandingkan posisi sebelumnya pada posisi Rp14.511 per dolar AS.

"Penguatan dolar AS terhenti sejak menyusul sinyal kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate) cenderung mereda seiring dengan beberapa data ekonomi disana yang melambat," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.

Menurut dia, penurunan beberapa data ekonomi AS yang menjadi indikator The Fed untuk menaikkan suku bunga membuat sebagian pelaku pasar beropini bahwa The Fed kemungkinan baru akan menyesuaikan suku bunga acuan pada 2016.

Kondisi rupiah dan beberapa mata uang negara di Asia yang terapresiasi, menyebabkan sentimen positif dan membuat Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup naik sebesar 102,08 poin.

IHSG BEI ditutup menguat sebesar 102,08 poin atau 2,35 persen menjadi 4.445,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 25,61 poin (3,49 persen) menjadi 759,31. ***3*** 

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015