Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan bahwa media sosial berupa "facebook" dan "Twitter" merupakan sarana yang efektif untuk mempromosikan "Festival Tabot", agenda tahunan berisi pagelaran seni dan budaya serta religi di Bengkulu.
"Media sosial berpengaruh besar untuk mempromosikan event Festival Tabot, biaya murah dan efektif," katanya di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan dengan jejaring sosial, setiap orang bisa melakukan promosi lewat akun pribadi masing-masing.
Karena itu, Gubernur mengajak seluruh masyarakat berperan aktif untuk ikut mempromosikan festival tahunan yang mampu menyedot perhatian warga Bengkulu dan daerah tetangga itu.
Festival Tabot digelar selama 10 hari mulai 14 Oktober hingga 23 Oktober yang dipusatkan di Lapangan Tugu Kelurahan Kampung Kota Bengkulu.
Selain diisi berbagai lomba kesenian, festival tersebut juga berisi pameran produk unggulan daerah dan produk ekonomi kreatif masyarakat lokal dan luar daerah.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Rudi Perdana mengatakan festival yang mengangkat tema "Pesona Ritual dalam Keragaman Budaya" itu merupakan upaya mengenalkan berbagai keragaman potensi budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
"Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan domestik ke Bengkulu," katanya.
Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syeh Burhanuddin atau Imam Senggolo yang menikah dengan wanita Bengkulu. Kemudian anak cucu dan keturunan mereka disebut sebagai Keluarga Tabot.***4***
(T.H019/B/E001/E001) 14-10-2015 15:19:32
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015
"Media sosial berpengaruh besar untuk mempromosikan event Festival Tabot, biaya murah dan efektif," katanya di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan dengan jejaring sosial, setiap orang bisa melakukan promosi lewat akun pribadi masing-masing.
Karena itu, Gubernur mengajak seluruh masyarakat berperan aktif untuk ikut mempromosikan festival tahunan yang mampu menyedot perhatian warga Bengkulu dan daerah tetangga itu.
Festival Tabot digelar selama 10 hari mulai 14 Oktober hingga 23 Oktober yang dipusatkan di Lapangan Tugu Kelurahan Kampung Kota Bengkulu.
Selain diisi berbagai lomba kesenian, festival tersebut juga berisi pameran produk unggulan daerah dan produk ekonomi kreatif masyarakat lokal dan luar daerah.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Rudi Perdana mengatakan festival yang mengangkat tema "Pesona Ritual dalam Keragaman Budaya" itu merupakan upaya mengenalkan berbagai keragaman potensi budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
"Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan domestik ke Bengkulu," katanya.
Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syeh Burhanuddin atau Imam Senggolo yang menikah dengan wanita Bengkulu. Kemudian anak cucu dan keturunan mereka disebut sebagai Keluarga Tabot.***4***
(T.H019/B/E001/E001) 14-10-2015 15:19:32
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015