Film "Siksa Kubur" tidak hanya menjadi sebuah karya seni bagi Runny Rudiyanti dan Faradina Mufti sebagai aktris yang terlibat di dalamnya, namun juga membawa pemikiran mendalam tentang konsep siksa setelah kematian.

Runny mengungkapkan bahwa berdasarkan naskah film yang dibaca memicunya untuk merenungkan tentang konsep balasan di dunia dan kehidupan setelah kematian.

"Naskah 'Siksa Kubur' membuat saya berpikir akan konsep siksa sebagai balasan di dunia, hidup setelah kematian, dan hukuman setelah kematian. Ini membuat saya berpikir, percaya atau tidak, apa yang dilakukan di dunia pasti ada balasannya dengan cara lain, dan tidak harus langsung, serta tidak harus dalam bentuk yang sama," ujar Runny saat mengunjungi Wisma ANTARA B, Kamis, (21/3).

Baca juga: Film "Glenn Fredly The Movie" rilis trailer dan poster resmi

Baginya, film ini tidak hanya menyentuh aspek visual dan emosional, tetapi juga sebagai renungan untuk memperdalam iman.

Pada kesempatan yang sama, Faradina Mufti mengajak untuk lebih berkaca diri tentang konsep siksa kubur. Menurutnya, saat ini banyak orang cenderung lebih mementingkan diri sendiri tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain di sekitar.

"Harus lebih berkaca diri aja, kalo kita kan sekarang banyak orang yang lebih mementingkan dirinya sendiri, tanpa melihat sebenernya bagaimana. Apakah yang dilakukan di dunia ini sudah bermanfaat bagi diri sendiri dan orang sekitar," ujar Faradina.

Baca juga: Film "Keluar Main 1994" mengangkat cerita keluarga

Menurutnya, yang lebih penting bukanlah apakah tindakan tersebut baik atau buruk, tetapi apakah tindakan tersebut bermanfaat.

Baginya, berbuat baik bagi orang lain adalah suatu hal yang pasti memberikan manfaat, dan hal ini akan tercermin dalam film “Siksa Kubur” karya Joko Anwar.

"Penting untuk merenungkan apakah tindakan kita sudah memberikan manfaat bagi orang lain, dan hal ini akan tecerminkan dalam film ini," ujar Faradina.

Oleh karena itu, Faradina Mufti mengajak untuk lebih mendalami makna kebaikan dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari, serta mempertimbangkan dampaknya terhadap sekitar. 

Baca juga: Joko Anwar: Film Siksa Kubur ajak penonton pertanyakan keimanan diri

Adapun, "Siksa Kubur" bercerita soal Sita yang diperankan oleh Faradina Mufti tak percaya agama, setelah kedua orang tuanya jadi korban bom bunuh diri.

Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu, yakni mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa siksa kubur tidak ada dan agama tidak nyata. Namun, ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya.

"Siksa Kubur" akan tayang di bioskop Indonesia pada lebaran tahun ini, mulai 10 April 2024 dan menjadi film yang telah lulus sensor untuk usia 17 tahun ke atas. 

Pewarta: Putri Hanifa

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024