Bengkulu (ANTARA) - Gus Miftah kembali menuai kontroversi usai sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan dirinya diduga menghina seorang penjual es teh. Peristiwa ini terjadi dalam sebuah acara pengajian di Pondok Pesantren di Lapangan Drh. Soepardi, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dalam video tersebut, Gus Miftah menghentikan ceramahnya untuk menegur seorang pedagang es teh yang berdiri di tengah kerumunan jemaah. Sang dai terlihat bertanya dengan nada yang dianggap kurang pantas.
"Es teh kamu masih banyak nggak? Masih? Yaudah dijual lah, Go***," ucap Gus Miftah, yang disambut gelak tawa dari hadirin. Ekspresi wajah pedagang es teh, yang diketahui bernama Suharji, berubah drastis seolah menunjukkan keterkejutan atas ucapan tersebut.
Kisah Suharji, Penjual Es Teh yang Jadi Sorotan
Suharji, atau akrab disapa Pakde, adalah seorang ayah dua anak yang mengandalkan berjualan es teh untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Sebelumnya ia bekerja sebagai tukang kayu, namun kecelakaan membuatnya harus berpindah profesi. Suharji mengungkapkan bahwa keuntungan dari jualannya sangat kecil, bahkan kadang hanya mendapat Rp10 ribu dalam sehari.
“Keuntungannya memang kecil, tapi harus tetap dijalani karena anak-anak saya masih sekolah,” ujar Suharji dengan nada sedih.
Baca juga: Prabowo lantik Raffi hingga Gus MIftah jadi Utusan Khusus Presiden
Baca juga: Gus Miftah: Ingin daerah maju bangun pendidikan
Klarifikasi dari Pihak Gus Miftah
Menanggapi kontroversi ini, kuasa hukum Gus Miftah, Herdian Saksono, menyatakan bahwa ucapan sang dai merupakan bagian dari gaya dakwahnya yang sering kali menggunakan guyonan.
“Menurut Gus, itu intermezzo untuk menarik perhatian jemaah, bukan untuk merendahkan siapa pun,” jelas Herdian.