London (Antara/AFP) - Manchester City kembali ke puncak klasemen Liga Utama Inggris setelah bermain imbang 0-0 melawan rival sekota Manchester United, sedangkan Jurgen Klopp gagal meraih kemenangan perdananya sebagai pelatih Liverpool dengan hasil imbang 1-1 saat melawan Southampton.

"Derby" Manchester ke-170 ini hanya mencatatkan dua tembakan ke gawang di Old Trafford, namun itu sudah cukup untuk mengembalikan City ke puncak klasemen berkat keunggulan selisih gol atas Arsenal, sedangkan United tertinggal dua angka di peringkat keempat.

Pasukan Manuel Pellegrini dapat menunjuk absennya duet Sergio Aguero dan David Silva, sebagai penyebab mengapa serangan mereka tidak tajam setelah membukukan 11 gol dari dua pertandingan liga.

"Kami kembali ke puncak klasemen," kata Pellegrini. "Saya memilih bermain dengan cara lain, namun kami bertahan dengan baik."

"Itu sangat taktikal. Sayangnya itu bukan pertandingan yang sangat atraktif."

Tidak ada alasan untuk United yang dilatih Louis van Gaal, meski mereka nyaris mencetak gol ketika Anthony Martial memberi umpan kepada pemain pengganti Jesse Lingard yang sepakan volinya membentur mistar gawang pada fase akhir pertandingan.

"Saya bangga terhadap para pemain saya. Mereka telah berkonsentrasi dan fokus selama 90 menit," kata Van Gaal.

"Kami tidak menciptakan banyak peluang, namun City mengadaptasikan komposisi pemain mereka terhadap komposisi pemain kami. Ini berat."

Penantian Klopp terhadap kemenangan perdananya di Liverpool harus diperpanjang, ketika Sadio Mane menyamakan kedudukan untuk membuat Southampton meraih hasil imbang di Anfield.

Klopp sempat terlihat akan meraih kemenangan perdananya ketika pemain pengganti Christian Benteke menanduk umpan silang James Milner saat pertandingan tinggal menyisakan 13 menit.

Namun Liverpool, yang menelan hasil imbang pada dua pertandingan perdana sang pelatih baru, kembali harus ditahan imbang ketika Mane membukukan gol kelimanya dari lima pertandingan saat permainan tinggal menyisakan empat menit.

Pemain sayap asal Senegal Mane kemudian diusir keluar lapangan pada fase akhir pertandingan setelah ia menerima dua kartu kuning dalam rentang waktu yang cepat, kartu kuning kedua didapatnya akibat pelanggaran terhadap Alberto Moreno.

"Sepak bola bukan kisah dongeng. Terkadang kita menulis cerita-cerita seperti ini, namun itu tidak terwujud," kata Klopp.

"Anda melihat betapa besar kekecewaan setelah Southampton mencetak gol."

"Itu hanya satu gol, satu pertandingan sepak bola!!! Itu terlihat seperti hal terakhir dalam hidup Anda dan kami harus menenangkan diri."

Di Stadium of Light, Sunderland menyapu kemenangan keenam secara beruntun di Liga Utama Inggris dengan menaklukkan tim tetangga Newcastle United, ketika diusirnya Fabricio Coliccini terbukti menjadi titik balik bagi kemenangan 3-0 sang tuan rumah.

Newcastle memiliki lebih dari satu alasan untuk merasa kesal dengan insiden yang berujung pada kekalahan mereka.

Hal itu datang dari penalti yang dihadiahkan pada fase akhir babak pertama ketika bek Newcastle Coloccini memblok Steven Fletcher, ketika penyerang Sunderland itu berusaha untuk mencapai umpan terobosan.

Apakah keputusan wasit Robert Madley sudah tepat untuk menghadiahi tendangan penalti yang dikonversi Adam Johnson masih dapat diperdebatkan, namun kartu merah yang diberikan kepada sang bek tengah oleh wasit dirasa terlalu berat karena kiper Rob Elliot terlihat sudah dapat menjangkau bola dengan mengungguli Fletcher.

    
Pukulan ganda
Billy Jones dan Fletcher menambahi gol untuk Sunderland di babak kedua.  

Untuk membuat kesuksesan derby ini menjadi semakin manis bagi para pemain pemain dan penggemar Sunderland, kemenangan perdana mereka di liga musim ini mendongkrak mereka melampaui Newcastle dengan keunggulan selisih gol, meski keduanya masih menghuni zona degradasi.

"Ini merupakan suatu pencapaian mengingat betapa rendahnya kami saat ini," kata pelatih Sunderland Sam Allardyce.

Pelatih Newcastle Stev McClaren menambahi, "Itu bukan penalti. Benar-benar memalukan."

Di tempat lain, Harry Kane mengakhiri puasa golnya dengan cara yang spektakuler ketika trigol penyerang Tottenham Hotspur itu menginspirasi kemenangan besar 5-1 atas Bournemouth.

Kane hanya mencetak satu gol dari 11 pertandingan terakhirnya untuk Tottenham dan Inggris, dan hanya mencetak satu gol untuk klub pada musim ini.

Pasukan Mauricio Pochettino kemasukan terlebih dahulu saat pertandingan baru bergulir 49 detik melalui gol Matt Ritchie.

Namun Kane memimpin kebangkitan timnya, menyamakan kedudukan melalui penalti sebelum gol-gol dari Mousa Dembele dan Erik Lamela membawa Tottenham memimpin saat turun minum.

Kane mencetak dua gol dalam rentang waktu tujuh menit di babak kedua untuk mengonfirmasi kembalinya kemampuan terbaiknya, yang mengangkat Tottenham ke peringkat keenam dan membuat Bournemouth mengambang di atas zona degradasi.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015