Bengkulu (Antara) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Bandara Fatmawati Bengkulu menyebutkan jarak pandang penerbangan pesawat di Kota Bengkulu semakin pendek, mencapai 1,2 kilometer akibat asap yang menyelimuti semakin pekat.

Prakirawan BMKG Bandara Fatmawati Bengkulu Febri Sugiansyah di Bengkulu, Kamis, mengatakan meningkatnya kepekatan asap masih disebabkan asap kiriman dari kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.

"Namun jarak padang satu kilometer masih normal untuk penerbangan. Asap terlihat lebih tebal saat pagi hari," kata dia.

Pada 26 Oktober 2015, jarak pandang untuk penerbangan di Kota Bengkulu sekitar 1,2 kilometer, sementara jarak pandang normal tanpa pengaruh asap berada di atas tiga kilometer.

"Menjelang siang hari, jarak pandang membaik, penerbangan juga akan normal," kata Febri.

Dari pantauan satelit, menyebutkan arah angin berhembus dari timur ke barat daya, dengan kecepatan 0,5 sampai 36 kilometer per jam. Arah angin membuat asap dari Palembang terbawa sampai ke Kota Bengkulu.

Sementara pada pagi hari dari satelit Tera dan Aqua milik BMKG tidak memantau adanya titik panas di Bengkulu.

"Untuk wilayah se-Sumatera terpantau lebih dari seratus titik panas atau `hotspot`," ujarnya.

Peralihan musim kemarau ke hujan kata Febri, diperkirakan baru beralih pada awal Desember 2015. Sementara, hingga akhir November 2015, diperkirakan hanya terjadi hujan ringan. ***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015