Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu berencana akan melakukan penggabungan sekolah yang kekurangan murid atau regrouping.
Kepala Dinas Dikbud Rejang Lebong Noprianto saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin, mengatakan sekolah yang digabungkan tersebut ialah sekolah tingkat SD maupun SMP negeri yang posisinya berdekatan baik yang berada di wilayah perkotaan maupun di beberapa kecamatan pelosok.
"Wacana untuk penggabungan sekolah baik SD maupun SMP negeri yang berdekatan dan kekurangan siswa maupun guru ini masih dilakukan analisis," kata dia.
Dia menjelaskan, rencana regrouping tersebut dilakukan untuk memaksimalkan pelayanan pendidikan di sekolah yang ada di wilayah itu.
Menurut dia, proses pendidikan tidak hanya pendidikan akademik saja tetapi juga pengembangan sosial, pengembangan fisik. Jika dalam satu kelas cuma mempunyai kurang lebih tiga orang siswa, maka latihan fisik maupun kegiatan kelompok tidak bisa dilaksanakan.
"Sekolah ini tidak pernah bisa berkembang mengenai substansi pendidikan serta pengembangan fisik, pola pikir, sikap spiritual sosial sikap sosial yang tidak berimbang," tegasnya.
Sejauh ini berdasarkan pendataan pihaknya, di Kabupaten Rejang Lebong saat ini masih ada sekolah yang mempunyai siswa dan guru yang sedikit sehingga harus dilakukan penggabungan sekolah.
Upaya penggabungan sekolah ini bertujuan guna mendorong peningkatan kualitas peserta didik, pengajar, dan fasilitas yang ada di sekolah untuk dapat menarik minat calon peserta didik untuk masuk ke sekolah-sekolah negeri.
Sebelumnya, pada Tahun 2022 lalu Dikbud Rejang Lebong juga telah penggabungan atau regrouping 27 SD negeri menjadi 13 SD negeri. Sekolah yang digabungkan ini posisinya berdekatan baik yang berada di wilayah perkotaan maupun daerah pelosok.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Kepala Dinas Dikbud Rejang Lebong Noprianto saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin, mengatakan sekolah yang digabungkan tersebut ialah sekolah tingkat SD maupun SMP negeri yang posisinya berdekatan baik yang berada di wilayah perkotaan maupun di beberapa kecamatan pelosok.
"Wacana untuk penggabungan sekolah baik SD maupun SMP negeri yang berdekatan dan kekurangan siswa maupun guru ini masih dilakukan analisis," kata dia.
Dia menjelaskan, rencana regrouping tersebut dilakukan untuk memaksimalkan pelayanan pendidikan di sekolah yang ada di wilayah itu.
Menurut dia, proses pendidikan tidak hanya pendidikan akademik saja tetapi juga pengembangan sosial, pengembangan fisik. Jika dalam satu kelas cuma mempunyai kurang lebih tiga orang siswa, maka latihan fisik maupun kegiatan kelompok tidak bisa dilaksanakan.
"Sekolah ini tidak pernah bisa berkembang mengenai substansi pendidikan serta pengembangan fisik, pola pikir, sikap spiritual sosial sikap sosial yang tidak berimbang," tegasnya.
Sejauh ini berdasarkan pendataan pihaknya, di Kabupaten Rejang Lebong saat ini masih ada sekolah yang mempunyai siswa dan guru yang sedikit sehingga harus dilakukan penggabungan sekolah.
Upaya penggabungan sekolah ini bertujuan guna mendorong peningkatan kualitas peserta didik, pengajar, dan fasilitas yang ada di sekolah untuk dapat menarik minat calon peserta didik untuk masuk ke sekolah-sekolah negeri.
Sebelumnya, pada Tahun 2022 lalu Dikbud Rejang Lebong juga telah penggabungan atau regrouping 27 SD negeri menjadi 13 SD negeri. Sekolah yang digabungkan ini posisinya berdekatan baik yang berada di wilayah perkotaan maupun daerah pelosok.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024