Bengkulu (ANTARA) - Harga beras di beberapa pasar tradisonal di Kota Bengkulu, saat ini masih tergolong tinggi, yakni berkisar Rp14.000 sampai Rp17.500 per cupak yang berisi dua liter.

Tismin, salah satu penjual beras di Pasar Panorama, Kamis, mengatakan harga beras IR 64 dari Manna, Bengkulu Selatan, saat ini Rp17.500 per cupak. Sebelum musim kemarau harga beras tersebut Rp15.000 per cupak.

Sementara harga beras IR 64 asal Lampung yang dijual di Pasar Minggu seharga Rp17.000 per cupak. "Sebelum dijual, beras asal Manna tersebut dibersihkan terlebih dahulu sehingga membuat harganya lebih tinggi," kata Tismin.

Sejak musim kemarau, harga beras memang naik karena banyak petani yang gagal panen, itu sebabnya harga beras naik.

Hal yang sama dikatakan oleh Sandy penjual beras di Pasar Minggu. Dia mengatakan semua jenis beras yang dia jual mengalami kenaikan.

Harga beras merk Manggis naik menjadi Rp135.000 per 20 kilogram dari harga sebelumnya yaang sebesar Rp125.000. Begitu juga dengan harga beras per cupak rata-rata mengalami kenaikan Rp1.000 hingga Rp2.500.

"Beras naik dari bulan Agustus hingga sekarang dan sudah diperkirakan akan naik hingga Maret 2016 secara perlahan" kata Sandy.

"Mau gimana lagi, memang pasarannya begitu kita hanya mengikuti saja walaupun naik pasti akan ada yang memebeli beras juga" kata Hansen, salah satu pembeli.

Hansen menuturkan harga beras yang naik menjadi masalah buat masyarakat, tapi petani juga banyak yang mengalami gagal panen, jadi kenaikan harga beras dinilai masih wajar.

Dia berharap pemerintah bisa turun tangan harga beras di pasar tetap stabil dan tidak membebani masyarakat tetapi juga bisa mensejahterakan petani.

"Kalau pedagang untung itu wajar, tapi jangan banyak-banyak lah," ujarnya. ***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015