Bengkulu (Antara) - Kerusakan pesisir laut Bengkulu menambah ancaman terhadap masa depan dan kelestarian penyu yang naik ke pantai di wilayah itu untuk bertelur, kata Koordinator Komunitas Penyu Bengkulu Ayub Saputra.

"Penyu semakin terancam, tidak hanya karena perburuan liar, tapi juga kerusakan pesisir sehingga perlu gerakan nyata melindungi pesisir," katanya di Bengkulu, Kamis.

Menurut Ayub, kerusakan pesisir baik akibat bencana alam dan aktivitas pemanfaatan kawasan pesisir untuk perkebunan dan penambangan pasir dan batu koral akan memperburuk masa depan penyu.

Padahal, pesisir Bengkulu sepanjang 525 kilometer merupakan habitat bertelur berbagai jenis penyu yang dilindungi.

"Kalau pesisir atau tepi pantai terganggu maka kelangsungan hidup penyu juga terancam karena untuk menetaskan telurnya penyu harus naik ke pantai," katanya.

Ia mengatakan untuk mendukung kelestarian penyu, anggota komunitas itu bersama anggota Kelompok Pemuda Pemudi Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (KP3LH) Desa Air Hitam, Kabupaten Mukomuko secara rutin memantau dan membuat penangkaran semi alami di pesisir wilayah itu.

"Kami merilis anak penyu yang disebut tukik ke laut lepas untuk tujuan pelestarian dan kami berharap aksi nyata ini didukung masyarakat," katanya.

Ia menambahkan bahwa dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang jatuh pada 5 November 2015, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk melestarikan pesisir dan melindungi penyu.

Salah satu cara kata dia yakni seruan untuk menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk melestarikan penyu dengan cara berpartisipasi dalam memperingati HCPSN 2015 dengan mengunduh foto penyu lalu memberi "hastag" #save_penyu_bengkulu.

Data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu menyebutkan ada enam jenis penyu yang pernah singgah dan bertelur di pantai wilayah Bengkulu yakni penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata).

Berikutnya, penyu tempayan (Caretta caretta), penyu pipih (Natator depressus), penyu belimbing (Dermochelys coriaceae) dan penyu lekang (Lepidochelys olivaceae).***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015