Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memimpin jalannya pelaksanaan upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII yang digelar di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
 
Pewarta ANTARA di lokasi, melaporkan Hari Otoda XXVIII di Surabaya dimulai pada pukul 07.32 WIB dalam kondisi cuaca mendung. Sekitar pukul 07.55 WIB, hujan mulai turun, namun upacara tersebut tetap berlanjut.
 
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melalui sambutannya menyatakan sudah sepatutnya pelaksanaan upacara tetap berlangsung, sekalipun hujan, sebab hal itu menjadi cermin kekuatan para kepala daerah bersama jajarannya menghadapi tantangan yang ada.
 
"Apa skenario yang harus dimiliki ketika hujan berlanjut? Kami sebagai abdi negara harus terus berjuang untuk rakyat Indonesia," kata Tito yang juga inspektur upacara peringatan Hari Otoda XXVIII.
 
Bahkan, kata dia, jika hujan semakin deras seluruh kepala daerah dan perangkatnya tetap tak boleh gentar menghadapi kondisi yang ada.
 
"Harus tetap berdiri dan lanjutkan," ucapnya.
 
Diketahui, agenda peringatan Hari Otoda XXVIII di Surabaya mengambil tema "Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat".
 
Tito menjelaskan tema tersebut diambil sebagai pengingat kepada para kepala daerah agar melaksanakan konsep pembangunan berkelanjutan secara optimal dengan menerapkan model perekonomian ramah lingkungan.
 
"Ini juga tidak lain sebagai konsekuensi yang harus dilakukan, termasuk Indonesia terhadap bahaya di masa depan, yakni perubahan iklim," ujarnya.
 
Oleh karena itu, Menteri Dalam Negeri menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah untuk meningkatkan upaya pelestarian lingkungan sembari menjalankan sistem pembangunan.
 
"Kesejahteraan diarahkan memberikan pelayanan publik yang efektif dan efisien melalui berbagai terobosan kreatif dan inovatif yang mengedepankan kekhasan daerah untuk pemanfaatan segala potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam dengan cara bijak," kata Tito.
 
Sementara, Mendagri juga menyematkan tanda kehormatan "Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha" kepada para kepala daerah berprestasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
 
Para kepala daerah yang menerima tanda kehormatan tersebut, yakni Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa, Bupati Sumedang Jawa Barat Periode 2018-2023 Dony Ahmad Munir, Bupati Kulon Progo, D.I. Yogyakarta Periode 2017-2022 Sutedjo, dan Bupati Wonogiri, Jawa Tengah Periode 2021-sekarang Joko Sutopo.

Selanjutnya, Bupati Banyuwangi, Jawa Timur periode 2021-sekarang Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Bupati Bojonegoro, Jawa Timur Periode 2018-2023 Anna Mu'awanah, Bupati Badung, Bali Periode 2021-2024 I Nyoman Giri, Bupati Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan Periode 2018-2023 Achmad Fikry, Bupati Konawe, dan Sulawesi Tenggara Periode 2018-2023 Kery Saiful Konggoasa.
 
Selanjutnya, Wali Kota Medan, Sumatera Utara Periode 2021-sekarang Muhammad Bobby Afif Nasution, Wali Kota Serang, Banten Periode 2018-2023 Syafrudin, Wali Kota Bogor, Jawa Barat Periode 2019-2024 Dr. H. Bima Arya Sugiarto, Wali Kota Surabaya, Jawa Timur Periode 2021-sekarang Eri Cahyadi, dan Wali Kota Denpasar, Bali Periode 2021-sekarang I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Pewarta: Willi Irawan/Ananto Pradana

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024