China mengecam keras para pelaku penguburan massal, yang ditemukan di sejumlah rumah sakit di wilayah Jalur Gaza.
“Kami sangat terkejut dan mengutuk keras para pelaku kekejaman tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada Senin, menanggapi pertanyaan tentang penemuan kuburan massal oleh otoritas Palestina.
Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan pekan lalu bahwa mereka menemukan 392 jenazah di tiga kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis di Gaza selatan.
Israel telah melancarkan serangan brutal terhadap wilayah kantong Palestina itu sejak serangan lintas batas oleh kelompok pejuang Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Serangan Hamas diklaim Israel menewaskan hampir 1.200 orang korban.
“Mereka tidak boleh lagi berbicara tentang perlunya gencatan senjata sambil mengerahkan senjata ke dalam konflik, dan berbicara tentang bantuan sambil menciptakan hambatan bagi akses kemanusiaan,” kata Lin.
Lebih dari enam bulan sejak perang Israel dimulai, sebagian besar wilayah Gaza hancur hingga mendorong 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah terhalangnya akses ke makanan, air bersih, dan obat-obatan.
“Bencana kemanusiaan yang seharusnya tidak pernah terjadi terus terjadi di depan mata kita,” kata Lin.
Karena itu, ia menegaskan pentingnya gencatan senjata sesegera mungkin. “Ini adalah prioritas utama di Gaza,” ujarnya.
Beijing menegaskan kembali seruannya untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional yang lebih luas, lebih berwibawa, dan lebih efektif untuk menetapkan jadwal dan peta jalan bagi solusi dua negara.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
“Kami sangat terkejut dan mengutuk keras para pelaku kekejaman tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada Senin, menanggapi pertanyaan tentang penemuan kuburan massal oleh otoritas Palestina.
Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan pekan lalu bahwa mereka menemukan 392 jenazah di tiga kuburan massal di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis di Gaza selatan.
Israel telah melancarkan serangan brutal terhadap wilayah kantong Palestina itu sejak serangan lintas batas oleh kelompok pejuang Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Serangan Hamas diklaim Israel menewaskan hampir 1.200 orang korban.
Hampir 34.500 warga Palestina telah terbunuh akibat serangan Israel sementara lebih dari 77.600 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Tanpa menyebutkan nama negaranya, China mengatakan bahwa "negara yang bersangkutan tidak boleh lagi menutup telinga terhadap seruan keadilan dari orang-orang yang mempunyai hati nurani di seluruh dunia".“Mereka tidak boleh lagi berbicara tentang perlunya gencatan senjata sambil mengerahkan senjata ke dalam konflik, dan berbicara tentang bantuan sambil menciptakan hambatan bagi akses kemanusiaan,” kata Lin.
Lebih dari enam bulan sejak perang Israel dimulai, sebagian besar wilayah Gaza hancur hingga mendorong 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah terhalangnya akses ke makanan, air bersih, dan obat-obatan.
“Bencana kemanusiaan yang seharusnya tidak pernah terjadi terus terjadi di depan mata kita,” kata Lin.
Karena itu, ia menegaskan pentingnya gencatan senjata sesegera mungkin. “Ini adalah prioritas utama di Gaza,” ujarnya.
Beijing menegaskan kembali seruannya untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional yang lebih luas, lebih berwibawa, dan lebih efektif untuk menetapkan jadwal dan peta jalan bagi solusi dua negara.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024