Mukomuko (Antara) - Harga jual gabah kering panen di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak minggu pertama November 2015 hingga sekarang masih bertahan tinggi sebesar Rp6.000 per kilogram.

"Harga gabah kering panen (GKP) petani masih tinggi sebesar Rp6.000 per kilogram," kata Kabid Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Hari Mastaman, di Mukomuko, Sabtu.

Ia yakin, harga gabah di tingkat petani di kabupaten setempat akan bertahan tinggi bahkan harganya bisa kembali naik sampai bulan Desember 2015.

Disebutkan, dalam dua bulan ini harga gabah di daerah itu terus naik dari sebesar Rp4.300, Rp5300, kini menjadi Rp6.000 per kilogram. Harga gabah tersebut naik di daerah itu karena tidak ada petani yang panen raya.

Sehingga, katanya, dalam kondisi ini yang sedang berlaku hukum pasar, di mana barang sedikit harga menjadi naik.

Saat panen, katanya, harga gabah sebesar Rp4300 per kilogram. Karena sekarang tidak ada panen sehingga harganya tinggi. Ditambah tidak ada lagi impor beras.

Ditambah lagi, katanya, pedagang pengumpul dari Jambi, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara, dan Provinsi Sumatera Barat mengambil beras dari petani setempat sehingga membuat harganya menjadi tinggi.

"Di beberapa kabupaten dan provinsi di luar daerah gagal panen akibat musim kemarau sehingga mereka mengambil beras dari daerah ini," ujarnya.

Dikatakannya, beruntung sejumlah kelompok tani di daerah itu itu punya lumbung lumbung pangan dan mesin penggilingan padi. Saat panen kelompok ini menunda menjual gabahnya.

"Beruntung mereka tunda jual setelah panen sehingga saat ini mereka jual dengan harga tinggi," ujarnya.

Ia menyebutkan, seluas 7.000 hektare luas lahan persawahan yang fungsional di daerah itu. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015