Bengkulu (Antara) - Anggota DPD RI Ahmad Kanedi meminta jaringan dan simpatisan dirinya di Provinsi Bengkulu mengggunakan suaranya alias tidak "golput" pada Pemilihan Kepala Daerah Bengkulu 2015.
"Saya sendiri netral dan independen, bagi pendukung saya silahkan memilih kepala daerah. Jangan golput," kata Ahmad di Bengkulu, Senin.
Dia mengatakan masyarakat yang peduli pada daerah harusnya menggunakan suara mereka pada 9 Desember 2015, yakni dengan cara memilih calon kepala daerah sesuai dengan hati dan keinginannya, bukan karena dorongan dari pihak-pihak yang berkepentingan.
"Oleh karena itu saya independen. Kalau saya mengajak memilih salah satu, maka tidak baik untuk berdemokrasi," kata dia.
Begitu juga bagi masyarakat yang mengusung dirinya menjadi anggota DPD RI periode 2014-2019 yang tergabung dalam organisasi Rumah Aspirasi milik Kanedi. Mereka juga diberi keleluasaan untuk menentukan dukungan terhadap calon kepala daerah.
"Kalau pilihan saya, cukup saya saja yang tahu. Kalau mereka silahkan mendukung sesuia pilihan, tidak ada larangan," katanya.
Jika Kanedi menentukan pilihan terhadap salah satu calon, tentunya memberikan pengaruh besar pada Pemilihan kepala daerah Bengkulu, karena dirinya pemilik suara terbanyak pada Pemilihan calon anggota DPD RI yang digelar pada 2014.
Pada proses pemilihan anggota DPD RI 2014, Kanedi mengantongi lebih dari 150 ribu suara. Sementara jumlah pemilih di Provinsi Bengkulu hanya sekitar satu juta jiwa.
"Datang ke TPS dan mari kita memilih," ujarnya.
Pilkada serentak di Bengkulu akan memilih kepala daerah provinsi dan delapan bupati dan wakil bupati di daerah itu yakni Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko, Bengkulu Selatan, Lebong, Rejanglebong, Kepahiang, Seluma dan Kaur. ***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015
"Saya sendiri netral dan independen, bagi pendukung saya silahkan memilih kepala daerah. Jangan golput," kata Ahmad di Bengkulu, Senin.
Dia mengatakan masyarakat yang peduli pada daerah harusnya menggunakan suara mereka pada 9 Desember 2015, yakni dengan cara memilih calon kepala daerah sesuai dengan hati dan keinginannya, bukan karena dorongan dari pihak-pihak yang berkepentingan.
"Oleh karena itu saya independen. Kalau saya mengajak memilih salah satu, maka tidak baik untuk berdemokrasi," kata dia.
Begitu juga bagi masyarakat yang mengusung dirinya menjadi anggota DPD RI periode 2014-2019 yang tergabung dalam organisasi Rumah Aspirasi milik Kanedi. Mereka juga diberi keleluasaan untuk menentukan dukungan terhadap calon kepala daerah.
"Kalau pilihan saya, cukup saya saja yang tahu. Kalau mereka silahkan mendukung sesuia pilihan, tidak ada larangan," katanya.
Jika Kanedi menentukan pilihan terhadap salah satu calon, tentunya memberikan pengaruh besar pada Pemilihan kepala daerah Bengkulu, karena dirinya pemilik suara terbanyak pada Pemilihan calon anggota DPD RI yang digelar pada 2014.
Pada proses pemilihan anggota DPD RI 2014, Kanedi mengantongi lebih dari 150 ribu suara. Sementara jumlah pemilih di Provinsi Bengkulu hanya sekitar satu juta jiwa.
"Datang ke TPS dan mari kita memilih," ujarnya.
Pilkada serentak di Bengkulu akan memilih kepala daerah provinsi dan delapan bupati dan wakil bupati di daerah itu yakni Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko, Bengkulu Selatan, Lebong, Rejanglebong, Kepahiang, Seluma dan Kaur. ***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015