Bengkulu (Antara) - Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mengimbau para nelayan di Pulau Enggano mewaspadai gelombang tinggi mencapai 3 meter di sekitar perairan pulau itu.

"Gelombang tinggi bisa membahayakan kapal nelayan, terutama nelayan tradisional," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Bengkulu Sudiyanto di Bengkulu, Kamis.

Ia memprakirakan ketinggian gelombang di perairan Pulau Enggano terjadi hingga Jumat (20/11) pada pukul 07.00 WIB.

Selain di perairan Enggano, gelombang tinggi mencapai 2 meter juga berpotensi terjadi di Perairan Bengkulu dan Samudra Hindia Barat Bengkulu.

"Selain gelombang tinggi, kecepatan angin antara 18 dan 36 kilometer per jam," ucapnya.

Ariawan Kaitora, nelayan Pulau Enggano, saat dihubungi dari Bengkulu mengatakan bahwa para nelayan tetap beraktivitas dengan normal meski gelombang tinggi melanda perairan wilayah itu.

"Sebagian besar nelayan yang menggunakan kapal tradisional tidak terlalu jauh ke laut karena mencari ikan di sekitar karang," katanya.

Nelayan di Kelurahan Pasar Bengkulu, Kota Bengkulu, Romi mengatakan bahwa mereka tetap melaut meski ketinggian gelombang mencapai 2--3 meter. Pasalnya, saat ini sudah mulai memasuki musim ikan.

"Nelayan tradisional biasanya melaut malam hari dan kembali ke darat saat pagi hari," katanya.

Ia mengatakan bahwa para nelayan sudah menunggu musim ikan setelah beberapa bulan sebelumnya perairan wilayah itu dilanda musim paceklik ikan.

Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, saat ini terdapat 42.000 nelayan di daerah itu yang sebagian besar menggunakan kapal kecil dan alat tangkap tradisional.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015