Bengkulu (Antara) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mengimbau para nelayan di wilayah itu agar mewaspadai ketinggian gelombang di perairan Bengkulu dan Pulau Enggano yang diperkirakan mencapai 2,5 meter.

"Tinggi gelombang maksimum 2,5 meter cukup membahayakan nelayan dengan kapal kecil," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Bengkulu, Sudiyanto di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan selain di Perairan Bengkulu dan Pulau Enggano gelombang tinggi tersebut juga diperkirakan terjadi di Samudera Hindia Barat Bengkulu.

Tinggi gelombang maksimum 2,5 meter tersebut kata dia, diperkirakan terjadi hingga Selasa (24/11) pukul 07.00 WIB.

"Kami menyampaikan rilis ini ke Dinas Kelautan dan Perikanan untuk diteruskan kepada nelayan, sebagai peringatan dini," katanya.

Selain gelombang tinggi, wilayah Bengkulu pada Senin (23/11) diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Hujan berpotensi terjadi di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, antara lain wilayah Manna, Curup, Argamakmur, Tais, Bintuhan, Tubei, Mukomuko, Kepahiang dan Kota Bengkulu.

"Suhu berkisar 23 hingga 31 derajat celcius dengan kecepatan angin antara 14 kilometer hingga 31 kilometer per jam," tuturnya.

Sementara nelayan di Kelurahan Pondok Besi, Kota Bengkulu yang menambatkan perahu di pantai Malabero mengatakan mereka tetap melaut dengan jarak pelayaran sekitar 2 mil laut dari daratan.

"Biasanya paling jauh ke Pulau Tikus, jadi kalau ada badai atau gelombang tinggi bisa berlabuh di pulau," kata Amran, nelayan setempat.

Ia mengatakan bahwa mulai awal November, para nelayan di daerah ini mengupayakan melaut sebab mulai memasuki musim ikan.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015