Mukomuko (Antara) - Harga jual gabah kering panen di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak minggu pertama November 2015 hingga sekarang masih bertahan tinggi sebesar Rp6.000 per kilogram.

"Harga gabah kering panen (GKP) petani masih tinggi sebesar Rp6.000 per kilogram," kata Kabid Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Hari Mastaman, di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan, kelompok tani di Desa Suka Pindah yang menjual harga jual gabah setinggi itu. Karena kelompok tani ini terakhir panen di lahan kelompoknya seluas 15 hektare.

Selain itu, katanya, sejumlah kelompok tani di empat kecamatan, yakni Kecamatan Lubuk Pinang, XIV Koto, V Koto, dan Air Manjuto yang masih menyimpan gabahnya di lumbung pangan.

Ia berharap, harga gabah terus bertahan tinggi. Guna meningkatkan animo masyarakat untuk menanam padi di daerah itu.

"Harapannya saat animo masyarakat tinggi, jangan sampai harga gabah di daerah ini turun," ujarnya.

Disebutkan, dalam dua bulan ini harga gabah di daerah itu terus naik dari sebesar Rp4.300, Rp5300, kini menjadi Rp6.000 per kilogram. Harga gabah tersebut naik di daerah itu karena tidak ada petani yang panen raya.

Sehingga, katanya, dalam kondisi ini yang sedang berlaku hukum pasar, di mana barang sedikit harga menjadi naik.

Saat panen, katanya, harga gabah sebesar Rp4300 per kilogram. Karena sekarang tidak ada panen sehingga harganya tinggi. Ditambah tidak ada lagi impor beras.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015