Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kota Bengkulu, urung menggelar tanam raya untuk komoditas padi pada awal Desember 2015 dan menunda hingga Januari 2016.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kota Bengkulu, Matriani Amran di Bengkulu, Senin, rencana itu ditunda untuk memastikan penanaman benar-benar digelar saat musim hujan.

"Hujan rutin dua minggu belakang dicemaskan hanya fenomena Elnino saja," kata dia.

Jika memang hanya fenomena Elnino, kata Matriani, penanaman pada Desember 2015 akan sia-sia, karena sampai akhir tahun ini masih diprediksi kemarau.

"Nanti jadi puso, atau tidak menghasilkan, makanya kita lihat situasi sampai akhir Desember," katanya.

Sementara, untuk produksi padi 2015, Kota Bengkulu mengalami penurunan sangat tajam, tambahnya, bahkan, hanya berkisar 30 persen saja, jika dibandingkan dengan tahun 2013 atau 2014.

Sebagian besar dari 2.000 hektare lahan sawah Kota Bengkulu tidak mendapatkan pengairan yang memadai akibat kemarau panjang.

"Kemarau ini, debit air sungai berkurang, jadi tidak menjangkau lahan sawah," kata Matriani.

Seharusnya Kota Bengkulu dapat menggelar tahapan tanam raya terakhir pada September 2015, namun karena kemarau akhirnya hanya dapat dilaksanakan satu kali, yakni pada Maret.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dodi Herlando mengatakan produksi padi Kota Bengkulu hanya menyumbang 4,91 persen dari angka produksi provinsi.

"Hanya 9.418 ton, jauh menurun jika dibandingkan 2013 dan 2014," kata dia.

Pada 2013 produksi padi Kota Bengkulu mencapai 18.654 ton, namun mengalami penurunan pada 2014 menjadi 14.205 ton.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015