Kepahiang (Antara) - Sejumlah warga Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang, Bengkulu mengeluhkan banyaknya tanaman enceng gondok yang memenuhi Danau Suro.

Rudi (42) warga Desa Suro Ilir Kecamatan Ujan Mas, Kamis mengatakan saat ini kondisi Danau Suro sudah hampir tertutup oleh tanaman tersebut.

Selain merusak keindahan danau, enceng gondok juga mengancam jembatan di tengah danau yang menghubungkan Desa Suro Ilir dengan Desa Suro Bali.

"Tanaman enceng gondok ini bisa merusak jembatan penghubung Desa Suro Ilir dengan Desa Suro Bali, apalagi sekarang lagi musim hujan sehingga air danau naik dan menyeret tanaman encong gondok ke tiang penyangga jembatan. Beberapa tahun yang lewat, jembatan ini juga sempat putus akibat banyaknya tanam enceng gondok yang tersangkut dijembatan ini," kata Rudi.

Sarana penghubung antarkedua desa itu sendiri, kata dia, merupakan jalan penghubung yang paling dekat kendati kondisinya tidak bagus lagi.

Jembatan itu juga dijadikan sarana lalulintas orang dan membawa hasil pertanian.

Jembatan besi berlantai papan itu sendiri dibangun Pemkab Kepahiang beberapa puluh tahun silam dan tercatat sudah dua kali putus akibat hantaman tanaman enceng gondok yang terbawa air hujan.

Hal yang sama juga diutarakan Kadir (37), warga Desa Suro Ilir lainnya dan berharap Pemkab Kepahiang dapat melakukan perbaikan jembatan yang memiliki lebar 1,5 meter dengan panjang mencapai 200 meter memiliki ketinggian tujuh meter agar tidak terputus.

"Kami sangat berharap jembatan ini bisa diperbaiki dan upaya membuang tanaman enceng gondok yang sudah memenuhi danau. Selama ini kami sudah sering bergotong-royong membersihkannya tapi tidak lama tanamannya tumbuh lagi dan lebih banyak," ujarnya.

Perbaikan jembatan dan pembersihan Danau Suro itu sendiri, kata dia, selain bertujuan mempercantik lokasi wisata di tempat itu juga menyelamatkan sarana infrastruktur yang ada di desa tersebut.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015