Bengkulu (Antara) - Tiga kuntum bunga langka Amorphophallus titanum atau bunga bangkai, ditemukan mekar di dua kawasan berbeda yakni di kawasan wisata Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara dan lokasi penangkaran bunga milik warga di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.

"Bunga langka ini masih menguncup dan siap mekar dalam beberapa hari ke depan," kata Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu, Sofian Rafflesia, di Bengkulu, Selasa.

Ia menjelaskan, satu kuntum bunga setinggi lebih satu meter itu mekar di Hutan Lindung Boven Lais yang lebih dikenal sebagai kawasan wisata Air Terjun Palak Siring Kemumu.

Lokasi yang dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua selama satu jam dari Kota Bengkulu tersebut merupakan habitat alami bunga langka endemik Sumatera itu.

Menurut Sofian, masyarakat yang ingin menikmati keunikan bunga tersebut akan dipandu pemuda lokal yang bergabung dalam KPPL Bengkulu Utara.

Sedangkan dua kuntum bunga Amorphophallus atau dalam bahasa lokal disebut bunga kibut itu mekar di kebun penangkaran milik Holidin di pinggir Hutan Lindung Bukit Daun.

Pengunjung dapat menjangkau lokasi tersebut dengan mengendarai roda dua atau roda empat menempuh jarak 51 kilometer dari Kota Bengkulu ke arah Kabupaten Kepahiang.

"Lokasi penangkaran berada di pinggir jalan lintas, jadi tidak sulit ditemukan," kata dia.

Menurut Sofian, selain membuat papan pengumuman di pinggir jalan lintas Kota Bengkulu-Kepahiang, pemilik kebun penangkaran tersebut juga menyiapkan pemandu bagi pengunjung.

Di kedua lokasi bunga mekar itu, lanjut dia, pengunjung tidak akan dipungut retribusi, namun pemilik penangkaran dan pemandu menyiapkan kotak sumbangan.

"Kecuali ke lokasi wisata air terjun di Palak Siring yang memang dipungut retribusi karena sudah dikelola pihak ketiga," ujarnya.

Lebih lanjut, Sofian menambahkan, puspa langka seperti Amorphophallus dan Rafflesia merupakan kekayaan flora asli hutan tropis yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke daerah yang dikenal dengan sebutan "Bumi Rafflesia" ini.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015