Simpang siur pelatih klub AC Milan terjawab sudah. AC Milan dengan bangga mengumumkan penunjukan Paulo Fonseca sebagai pelatih kepala baru.

"Paulo Fonseca adalah kepala pelatih baru kamu. Benevenuto, Mister!," demikian sebagaimana caption admin Instagram resmi AC Milan pada Kamis.

Fonseca, yang memiliki rekam jejak impresif di dunia sepak bola Eropa, kini resmi bergabung dengan klub berjuluk Rossoneri.

Ia dikenal dengan gaya permainan menyerang dan kemampuan taktik yang inovatif, menjadikannya pilihan tepat untuk memimpin Milan ke era baru setelah Stefano Pioli tidak diperpanjang klub untuk menukangi Rafael Leao dan kawan-kawan.

Baca juga: Giroud pindah ke MLS
Baca juga: AC Milan akhiri kerja sama dengan Stefano Pioli

Fonseca sebelumnya menangani beberapa klub besar, termasuk Shakhtar Donetsk dan AS Roma. Di Shakhtar, ia meraih beberapa gelar domestik dan membawa timnya berprestasi di kompetisi Eropa.
 
Pemain AC Milan antara lain Theo Hernandez, Yacine Adli dan Olivier Giroud. (AFP/ISABELLA BONOTTO) (AFP/ISABELLA BONOTTO)


Di AS Roma, Fonseca berhasil mengantarkan tim ke babak semifinal Liga Europa, menunjukkan kemampuannya dalam mengelola tim di level tertinggi.

Para penggemar Milan di seluruh dunia juga menyambut hangat kedatangan Fonseca. Banyak yang berharap bahwa dengan kepemimpinannya, Milan akan kembali meraih prestasi gemilang di Serie A dan kompetisi Eropa. 

Dengan penunjukan ini, AC Milan berharap dapat membangun fondasi yang kuat untuk masa depan, menggabungkan pemain muda berbakat dengan strategi yang matang. Paulo Fonseca diharapkan dapat menginspirasi para pemain dan membawa Milan kembali ke puncak kejayaan sepak bola.

Gaya Permainan Menyerang

Paulo Fonseca terkenal dengan pendekatannya yang ofensif, yang selalu menekankan pentingnya menyerang secara agresif dan efektif. Dia mengutamakan penguasaan bola dan membangun serangan dari belakang, menggunakan kombinasi umpan pendek dan pergerakan cepat untuk memecah pertahanan lawan.

Ini berarti para pemain Milan harus siap untuk bergerak dinamis, bekerja keras, dan terlibat dalam permainan menyerang yang intens.

Baca juga: Erick Thohir bertemu legenda Inter Milan pada Kongres FIFA di Bangkok
Baca juga: Inter Milan krisis finansial, pengamat bandingkan dengan era Erick Thohir

Formasi Fleksibel

Fonseca sering menggunakan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3, yang memungkinkan fleksibilitas dalam serangan dan pertahanan. Dengan formasi ini, dia bisa menyesuaikan taktik sesuai dengan situasi pertandingan dan lawan yang dihadapi. Formasi ini juga memungkinkan penggunaan pemain sayap yang cepat dan kreatif, serta seorang playmaker yang bisa mengendalikan tempo permainan dari tengah lapangan.

Pemain AC Milan.

Formasi tersebut juga biasa dipakai pelatih pendahulunya di Milan, Stefano Pioli, yang gemar memakai 4-2-3-1 atau 4-3-3. Seharusnya tidak menjadi persoalan sulit pemain Milan menyesuaikan skema tersebut.


Penekanan pada Transisi Cepat

Salah satu kekuatan utama dari tim yang dilatih Fonseca adalah transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Dia mengajarkan para pemainnya untuk segera merebut bola kembali setelah kehilangan penguasaan dan kemudian melancarkan serangan balik dengan cepat. Ini membutuhkan kerja sama tim yang baik dan pemahaman taktis yang mendalam dari setiap pemain.

Timnas Indonesia lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026

 

Pewarta: Admin

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024