Rejanglebong (Antara) - Peserta keluarga berencana (KB) di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini paling banyak menggunakan metode kontrasepsi jenis suntik dibanding cara lainnya.

Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Rejanglebong, Syafri Idris, di Rejanglebong, Senin, menyebutkan peserta KB yang menggunakan kontrasepsi suntik terhitung hingga akhir November 2015 tercatat sebanyak 5.278 dari 11.875 akseptor.

"Mereka menilai metode KB suntik lebih efisien dibanding lainnya," kata Syafri.

Banyaknya peserta KB baru yang menggunakan metode kontrasepsi tersebut, kata dia, diketahui dari angka realisasi pencapaian KB baru di 15 kecamatan yang ada di daerah itu, di mana saat ini sudah terealisasi sebanyak 11.875 akseptor dari target sebanyak 7.855 akseptor.

Kalangan peserta KB baru ini meliputi tujuh metode kontrasepsi antara lain pengguna alat kontrasepsi IUD (spiral) sebanyak 515 akseptor dari target hanya 149 akseptor, dan Metode Operasi Wanita (tubektomi) 77 akseptor dari target 49 akseptor. Kemudian Metode Operasi Pria (vasektomi) tercapai tujuh akseptor dari target 19 akseptor, serta penggunaan kondom mencapai 1.040 dari target 419 akseptor.

Seterusnya penggunaan implant 1.903 dari target sebanyak 906 akseptor, KB suntik sebanyak 5.278 akseptor dari target 3.898 akseptor dan penggunaan pil sudah tercapai sebanyak 3.055 akseptor dari target 2.415 akseptor.

"Jumlah peserta KB baru ini diperkirakan akan terus bertambah karena untuk rekapitulasi bulan Desember baru akan dikeluarkan pada Januari 2016," ujarnya

Sementara itu jumlah peserta KB aktif yang tersebar dalam 156 desa/kelurahan pada 15 kecamatan di Rejanglebong saat ini tercatat sebanyak 37.913 akseptor dari 62.840 pasangan usia subur yang ada di daerah itu. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015