Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu melibatkan tim siber pungli yang terdiri dari anggota kepolisian dan kejaksaan guna mengantisipasi adanya pungutan liar selama pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024.

"Selain dari inspektorat kita juga ada dari Ombudsman dan siber pungli, dengan adanya kolaborasi dengan siber pungli untuk meminimalisir apa yang menjadi keraguan kita selama ini," kata Kepala Dikbud Kota Bengkulu A. Gunawan di Bengkulu, Rabu.
 
Ia menyebutkan, pihaknya juga memperketat pengawasan pada PPDB 2024 yang dimulai pada 24 hingga 27 Juni 2024.
 
Namun, jika dalam proses pelaksanaan PPDB ditemukan adanya pihak sekolah yang melakukan kegiatan pungutan liar maka, Dikbud Kota Bengkulu akan melaporkan kasus tersebut ke pihak yang berwajib.
 
"Jika terbukti pada pelaksanaan ada kaitannya dengan pungli maka kita serahkan ke pihak berwajib dan kita akan tindak tegas," katanya.
 
Sementara itu, terang Gunawan, saat ini di wilayah Kota Bengkulu tidak ada lagi sekolah favorit, sebab semua sekolah memiliki peringkat yang sama.
 
Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu untuk memanfaatkan zonasi pada proses pelaksanaan PPDB dan jangan menginginkan sekolah yang jauh dari lokasi tempat tinggal.
 
Diketahui, pada proses PPDB di sekolah menengah pertama (SMP) terdapat empat jalur masuk yaitu untuk jalur zonasi sebanyak 50 persen, jalur prestasi 30 persen, jalur afirmasi 15 persen, dan perpindahan orang tua 5 persen.
 
Serta untuk sekolah dasar (SD) sebanyak 80 persen untuk jalur zonasi dan sisanya untuk jalur afirmasi serta perpindahan orang tua.
 

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024