Bengkulu (Antara) - Kenaikan harga cabai merah pada Desember 2015 menjadi penyumbang terbesar inflasi di Kota Bengkulu dengan andil sebesar 0,29 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Dodi Herlando saat merilis perkembangan indeks harga konsumen di Kota Bengkulu, Senin, mengatakan pada Desember 2015, Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,79 persen dengan sumbangan terbesar dari cabai merah dan angkutan udara.

"Selain cabai merah yang naik dari Rp50 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram, kenaikan harga angkutan udara juga memberikan andil besar mencapai 0,24 persen," kata dia.

Selain harga cabai dan angkutan udara, inflasi Kota Bengkulu disumbang kenaikan harga komoditas lain yakni bawang merah, beras, telur ayam ras, rokok kretek, bawang putih, semangka, tomat dan beberapa komoditas lain.

Secara umum, kata dia, pada Desember 2015 perkembangan harga barang dan jasa mengalami kenaikan yang tercermin dari naiknya nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,79 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,09 persen.

Kenaikan harga komoditas tersebut tidak mampu meredam inflasi dengan turunnya harga beberapa komoditas.

Komoditas yang mengalami penurunan harga atau menyumbang deflasi yakni ikan kape-kape, kacang panjang, buncis, jeruk, terong, udang basah, kentang dan komoditas lainnya.

Menurut Dodi, inflasi di Kota Bengkulu terjadi pada hampir seluruh kelompok pengeluaran, kecuali kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga.

Besaran inflasi masing-masing kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,86 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (1,34 persen), kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,26 persen), kelompok kesehatan (0,24 persen), kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga (-0,04 persen).

Ia menambahkan, dari 82 kota di Indonesia yang dipantau BPS, seluruhnya mengalami inflasi dengan angka inflasi tertinggi di Kota Merauke sebesar 2,87 persen dan terendah di Cirebon dengan angka 0,27 persen. ***3*** 

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016