Rejanglebong (ANTARA) - Mardiani adalah wanita kelahiran Desa Sumber Urip, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, 6 Oktober 1970, yang dikenal sebagai aktivis dari Bukit Kaba yang sedang mencari penggantinya kelak.

"Saya berharap ada kaum muda dari daerah ini yang menjadi penerus saya," kata Mardiani saat ditemui di markas PMI Rejanglebong baru-baru ini.

Istri Haryono (45) ini kesehariannya tinggal di desa siaga bencana yang berada di kaki Gunung Api Bukit Kaba.

Ia aktif di berbagai organisasi sosial dan relawan kemanusiaan di Kabupaten Rejanglebong dan Provinsi Bengkulu, sehingga dia sering dijumpai di berbagai kegiatan sosial.

Wanita yang kerap dipanggil "emak" ini juga Ketua Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR), sebuah lembaga atau konsorsium pemerhati kaum perempuan yang dibiayai Australia dan membawahi delapan provinsi di Sumatera.

Perempuan yang juga Komandan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Sumber Urip ini termotivasi untuk mengangkat derajat kaum perempuan di daerahnya dengan memperjuangkan pelayanan kesehatan bagi perempuan miskin yang belum tersentuh jaminan sosial, pendidikan, pendampingan dalam kasus KDRT, pelecehan seksual dan lainnya.

Dia bertekad mengangkat perekonomian masyarakat dengan berencana membentuk Credit Union (CU) yang dimotori kaum perempuan. Credit Union bertujuan membangun kemandirian ekonomi perempuan, sehingga mereka bisa menopang perekonomian keluarganya. "Apalagi di daerah ini mayoritas masyarakat adalah petani penggarap lahan," ujarnya.

Wanita yang memiliki segepok jabatan di organisasi sosial ini berharap majunya pola pikir kaum perempuan dapat memberi andil dalam pembangunan di Rejanglebong serta menghilangkan kesenjangan dengan kaum pria.

Sementara perhatian Pemkab Rejanglebong terhadap keberadaan lembaga perempuan di wilayahnya sejauh ini cukup baik dengan dimasukannya anggaran penanganan dan pengentasan masalah perempuan di APBD 2016. "Perempuan harus bangkit membantu peningkatan ekonomi keluarga," katanya. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016