Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menerapkan wajib lapor 1x24 jam bagi pendatang baru di wilayah itu guna mengantisipasi masuknya pelaku terorisme, pascateror bom yang terjadi di Jakarta pada Kamis (14/1).

"Saya sudah perintahkan kepala desa mengawasi sebuah kelompok yang diduga Islam radikal di wilayahnya. Dan pendatang baru di wilayah itu wajib lapor 1X14 jam," kata Pejabat Kecamatan Teras Terunjam Jodi, di Mukomuko, Sabtu.

Pemerintah Kabupaten Mukomuko dan pengawas aliran kepercayaan masyarakat (Pakem) terus memantau aktivitas kelompok tersebut guna mengantisipasi perkembangan ajaran kelompok radikal.

Apalaga kelompok tersebut dalam ajarannya ingin mendirikan negara sendiri. Mereka ingin menjayakan kekhalifahan.

Jodi mengatakan, meskipun belum ada perintah langsung dari atasan terkait tindakannya itu. Semua itu inisiatifnya untuk mengantisipasi keterlibatan kelompok yang berdomisili di wilayah administrasinya.

"Sebagai camat di wilayah ini sudah sewajarnya bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban wilayah ini. Kebetulan yang lebih dekat dan menguasai kepala desa, sehingga saya perintahkan kepala desa mengawasinya," ujarnya.

Untuk selanjutnya, katanya, tidak hanya pendatang baru saja yang melapor 1X24 jam ke desa itu, tetapi kades juga harus melaporkan anggota kelompok itu yang keluar dari daerah itu.

Kalau selama ini, katanya, sudah banyak orang yang datang dan keluar dari desa tersebut, tetapi sudah lama sekali. Bukan pada saat sekarang terjadi teror bom di Jakarta.

Kendati demikian, katanya, pihaknya tetap waspada. Selain itu dia juga mengajak masyarakat bersama-sama dengan pemerintah mengawasi dan melaporkan orang yang mencurigai masuk ke dalam desa kepada kecamatan dan kepolisian sektor setempat.

Diketahui, ledakan bom yang mengguncang Ibukota Jakarta, pada Kamis (14/1) mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia dan sejumlah lainnya luka-luka.

Peristiwa ini sangat mengagetkan semua pihak, tak hanya masyarakat dalam negeri tapi juga internasional.***2*** 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016