Rejanglebong (Antara) - Dua pendaki Gunung Api Bukit Kaba Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, Minggu sore, sekitar pukul 17.35 WIB meninggal dunia akibat disambar petir.
Komandan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Desa Sumber Urip, Mardiani saat dihubungi di Rejanglebong, Minggu malam, menjelaskan dua pendaki yang meninggal dunia akibat tersambar petir itu merupakan rombongan pendaki asal Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah.
"Mereka ini datang berombongan sebanyak 20 orang terdiri dari mahasiswa dan umum. Dari rombongan ini tujuh orang menjadi korban tersambar petir, dua diantaranya meninggal dunia sedangkan empat lainnya mengalami luka bakar," katanya.
Untuk korban yang meninggal ini kata dia, semuanya laki-laki atas nama Asih (21) warga asal Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, yang sedang berkunjung ke keluarganya di Pondok Kelapa dan diajak ikut rombongan ini, sedangkan satunya lagi Maspuri (21) warga Kecamatan Pondok Kelapa.
Sementara itu yang mengalami luka bakar sebanyak lima orang antara lain Sigit, Kurnia, Hafif, Siti dan Amzai. Para korban luka bakar itu saat ini sedang menjalani perawatan medis dan jenazah kedua korban juga masih disemayamkan di RSUD Curup.
Para korban selamat dan yang mengalami luka bakar ini kata dia, dievakuasi oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bukit Kaba bersama dengan warga Desa Sumber Urip, dimana sebelumnya para korban selamat ini sempat dibawa ke rumah Mardiani di Desa Sumber Urip yang berjarak tidak jauh dari Bukit Kaba guna menjalani pengobatan sementara di rumahnya oleh petugas medis dari Puskesmas setempat sebelum dibawa ke rumah sakit.
Evakuasi jenazah dan korban selamat ini, kata Mardiani baru bisa dievakuasi oleh pihak kepolisian dan warga pada pukul 21.30 WIB di tengah hujan deras dan petir yang terjadi di kawasan Gunung Api Bukit Kaba.
"Berdasarkan pengakuan korban selamat mengatakan, peristiwa itu terjadi saat salah seorang dari rombongan ini bermain hp di tengah cuaca yang cerah, sedangkan di kaki Bukit Kaba saat itu sedang turun hujan deras. Dan seketika petir datang menyambar rombongan ini yang posisinya berada di dekat tangga puncak Bukit Kaba," terangnya.
Sementara itu menurut Hartanudin anggota Pokdarwis Bukit Kaba rombongan ini naik pada Minggu pagi dan terdaftar di Posko Pokdarwis, saat ditemukan kedua jenazah posisinya berdekatan, di mana saat ditemukan salah satunya dalam keadaan tidak berpakaian lagi karena terbakar.
"Satu jenazah sudah tidak berpakaian lagi dan di bagian dadanya sudah gosong, dan satunya lagi masih berpakaian lengkap tapi juga mengalami luka bakar. Kedua jenazah ini kami bawa turun dengan menggunakan sepeda motor," ujar Hartanudin ketika ditemui di RSUD Curup. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Komandan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Desa Sumber Urip, Mardiani saat dihubungi di Rejanglebong, Minggu malam, menjelaskan dua pendaki yang meninggal dunia akibat tersambar petir itu merupakan rombongan pendaki asal Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah.
"Mereka ini datang berombongan sebanyak 20 orang terdiri dari mahasiswa dan umum. Dari rombongan ini tujuh orang menjadi korban tersambar petir, dua diantaranya meninggal dunia sedangkan empat lainnya mengalami luka bakar," katanya.
Untuk korban yang meninggal ini kata dia, semuanya laki-laki atas nama Asih (21) warga asal Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, yang sedang berkunjung ke keluarganya di Pondok Kelapa dan diajak ikut rombongan ini, sedangkan satunya lagi Maspuri (21) warga Kecamatan Pondok Kelapa.
Sementara itu yang mengalami luka bakar sebanyak lima orang antara lain Sigit, Kurnia, Hafif, Siti dan Amzai. Para korban luka bakar itu saat ini sedang menjalani perawatan medis dan jenazah kedua korban juga masih disemayamkan di RSUD Curup.
Para korban selamat dan yang mengalami luka bakar ini kata dia, dievakuasi oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bukit Kaba bersama dengan warga Desa Sumber Urip, dimana sebelumnya para korban selamat ini sempat dibawa ke rumah Mardiani di Desa Sumber Urip yang berjarak tidak jauh dari Bukit Kaba guna menjalani pengobatan sementara di rumahnya oleh petugas medis dari Puskesmas setempat sebelum dibawa ke rumah sakit.
Evakuasi jenazah dan korban selamat ini, kata Mardiani baru bisa dievakuasi oleh pihak kepolisian dan warga pada pukul 21.30 WIB di tengah hujan deras dan petir yang terjadi di kawasan Gunung Api Bukit Kaba.
"Berdasarkan pengakuan korban selamat mengatakan, peristiwa itu terjadi saat salah seorang dari rombongan ini bermain hp di tengah cuaca yang cerah, sedangkan di kaki Bukit Kaba saat itu sedang turun hujan deras. Dan seketika petir datang menyambar rombongan ini yang posisinya berada di dekat tangga puncak Bukit Kaba," terangnya.
Sementara itu menurut Hartanudin anggota Pokdarwis Bukit Kaba rombongan ini naik pada Minggu pagi dan terdaftar di Posko Pokdarwis, saat ditemukan kedua jenazah posisinya berdekatan, di mana saat ditemukan salah satunya dalam keadaan tidak berpakaian lagi karena terbakar.
"Satu jenazah sudah tidak berpakaian lagi dan di bagian dadanya sudah gosong, dan satunya lagi masih berpakaian lengkap tapi juga mengalami luka bakar. Kedua jenazah ini kami bawa turun dengan menggunakan sepeda motor," ujar Hartanudin ketika ditemui di RSUD Curup. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016