Mukomuko (Antara) - Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, hingga kini masih terus mencari keberadaan penggurus Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di daerah itu.

"Penggurus Gafatar tidak ada lagi di Desa Pulai Payung. Mereka sudah pindah dari desa itu sejak dua bulan yang lalu. Intel kami masih terus mencarinya," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Mukomuko Bismarifni di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan, pihaknya tidak hanya mencari keberadaan penggurus Gafatar di Desa Pulai Payung, tetapi juga di Kecamatan Teras Terunjam dan Kecamatan Lubuk Pinang, namun tidak ditemukan jua.

Ia menduga para penggurus inti organisasi itu yang sebanyak tiga orang dan resmi terdaftar di Kesbangpol Mukomuko telah membubarkan diri.

Atau, katanya, para penggurus organisasi masyarakat itu sudah pindah domisili dari Kabupaten Mukomuko ke kabupaten lain di Provinsi Bengkulu.

Kendati demikian, ia minta masyarakat di daerah itu melaporkan keberadaan penggurus Gafatar tersebut.

Karena, katanya, saat ini instansi itu kesulitan untuk memantau aktivitas penggurus Gafatar yang tidak diketahui lagi keberadaannya di daerah itu.

"Bagaimana kami memantaunya kalau keberadaannya tidak diketahui. Kami berharap masyarakat melaporkan keberadaan penggurus Gafatar tersebut," ujarnya lagi.

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gafatar ini terdaftar di instansi itu tanggal 19 Januari 2015 dengan dengan nomor register 220/22/F.3/I/2015. Organisasi ini bergerak di bidang sosial. ***2***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016