Pontianak (Antara) - UH warga Sakok, Kecamatan Singkawang Selatan, Kalimantan Barat (Kalbar), terpaksa membatalkan pernikahannya setelah mengetahui calon isterinya adalah putri dari warga diduga anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Jika saja tidak ada permasalahan yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di tengah masyarakat saat ini, pria yang bekerja di tempat pencucian mobil dan motor ini akan melangsungkan pernikahannya pada 30 Desember 2015 lalu.

"Padahal segala persyaratan untuk mengajukan pernikahan sudah saya penuhi. Bahkan, pembinaan pranikah telah dijadwalkan pada 28 Desember 2015," katanya, saat pertemuan di Aula Kantor Camat Singkawang Utara, Selasa.

Namun, dengan adanya permasalahan ini (Gafatar), pernikahannya pun hingga saat ini belum bisa dilaksanakan. Terkait pembatalan ini, dia merasa bingung untuk menyampaikannya kepada orangtuanya.

"Bingung mau menjelaskannya kepada orangtua," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kementerian Agama Kota Singkawang, H Jawani mengatakan, sebenarnya tidak ada masalah untuk melangsungkan pernikahan tersebut sepanjang kedua orang tuanya menyetujui.

"Sebenarnya tidak ada masalah. Kalau memang kedua orang tuanya setuju, kedua mempelai siap dinikahkan, ya dinikahkan," katanya.

Terkait adanya nama calon mertua yang diduga sebagai anggota Gafatar, perlu diperjelas terlebih dahulu.

Terpisah, Wali Kota Singkawang, Awang Ishak mengimbau kepada warganya untuk tidak anarkis dalam menanggapi keberadaan organisasi Gafatar di kota itu.  

"Jangan arakis, serahkan semua kepada instansi dan kepada aparat kepolisian guna menangani masalah itu," katanya.

Dia mengimbau, bagi anggota Gafatar yang memang masih berada di Singkawang, jika masih berniat untuk bertaubat pihaknya mempersilahkan untuk hal itu.

"Tapi kalau tidak mau bertaubat, silahkan hengkang dari Singkawang," tuturnya.

Menurutnya, kalau mau diusir pun tidak akan bisa menghilangkan mereka dari ajaran sesat. "Diusir ke Jawa pun, mereka masih tetap Gafatar, lebih baik kita kasi mereka pertaubatan," ujarnya.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016