Rejanglebong (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, tengah menyusun langkah penanganan demam berdarah dengue (DBD) yang mulai berjangkit di daerah itu.

Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinkes Rejanglebong Nunung Tri Mulyati, di Rejanglebong, Senin, menjelaskan berdasarkan rapat internal Dinkes dengan Puskesmas di wilayahnya, diputuskan untuk menyiapkan langkah antisipasi guna memutus mata rantai penularan DBD.

"Menindaklanjuti surat Gubernur Bengkulu dan surat Bupati Rejanglebong tentang kesiapsiagaan terhadap DBD, dan sudah kami siapkan lima langkah yang harus dijalankan," katanya

Kelima langkah ini antara lain Puskesmas harus berkoordinasi dengan camat, kades/lurah, kader Posyandu dan tokoh masyarakat setempat. Kedua melakukan kegiatan Gebrak DBD, kemudian memasang spanduk Gerakan 3M Plus yakni menguras bak mandi, menutup tempat air, mengubur barang bekas dan pembagian abate.

Selanjutnya ialah melakukan kegiatan gotong royong dan Gebrak DBD secara rutin di wilayah masing-masing serta mengirimkan laporan hasil kegiatan yang dilakukan masing-masing Puskesmas ke Dinkes Rejanglebong.

Untuk kegiatan Gebrak DBD ini akan dilaksanakan di sejumlah kecamatan yang terdapat kasus DBD terhitung 27 Januari sampai 9 Februari 2015, di antaranya di wilayah Puskesmas Sambirejo, Puskesmas Simpang Nangka, Puskesmas Perumnas Kecamatan Curup Tengah, Puskesmas Talang Rimbo Lama. Kemudian Puskesmas Kampung Delima, Puskesmas Watas Marga, Pusekesmas Tunas Harapan dan di Puskesmas Curup Kota.

Sementara itu data dari RSUD Curup menyebutkan hingga 24 Januari 2016, pasien DBD baik terduga maupun yang sudah dinyatakan positif menderita DBD yang menjalani pengobatan mencapai 40 orang, satu di antaranya meninggal dunia. ***4*** 

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016