Bengkulu (Antara) - Di Rumah Sakit Umum Daerah M Yunus Provinsi Bengkulu dalam dua bulan terakhir tujuh pasien meninggal karena demam berdarah dengue atau DBD.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD M Yunus, Zulki Maulud di Bengkulu, Senin, pada Desember 2015 sampai Januari 2016 ada 37 pasien positif DBD, namun tujuh di antaranya yang berusia anak-anak tidak terselamatkan.

Seluruh pasien harus rawat inap karena penurunan kondisi kesehatan, dan 20 orang di antaranya dirawat di unit pelayanan intensif (ICU).

Tujuh pasien yang meninggal, menderiti pendarahan aktif pada masa kritis DBD. Sejumlah organ tubuh pasien juga ikut terganggu.

Sebanyak 37 pasien DBD hanya dalam rentang kurang dari dua bulan, kata Zukli, hal itu termasuk kejadian besar. Masyarakat diajaknya untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Jangan mengabaikan gejala kesehatan menurun," ucapnya.

Dari keluhan awal pasien DBD yang dirawat di RSUD M Yunus, pada umumnya mengeluhkan kondisi demam seperti demam biasa, ternyata setelah diperiksa mereka menderita DBD.

"Ada yang mengeluhkan panas tinggi, radang tenggorokan. Jadi jika terjadi penurunan kesehatan, segera periksakan ke pusat kesehatan," ujarnya. 

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016