Anjani merupakan tenaga profesional non-aparatur sipil negara asal Semarang, Jawa Tengah.
"Kita berikan dia waktu untuk konsolidasi internal dulu terhadap SDM maupun organisasi kelembagaan yang ada di dalam rumah sakit umum, termasuk soal keuangan," kata Hamka.
Pada acara pelantikan yang berlangsung di Gedung Pola Pemerintah Provinsi Bengkulu, ia berharap direktur yang baru bisa memperbaiki manajemen, sarana dan prasarana pendukung, serta pelayanan kesehatan di RSUD M. Yunus.
Sebagai pemimpin rumah sakit terbesar di Provinsi Bengkulu, ia mengatakan, Direktur RSUD M. Yunus juga dituntut untuk berkomunikasi aktif dan bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait lain seperti pejabat Dinas Kesehatan dan pengelola rumah sakit lain di Provinsi Bengkulu.
Anjani mengemukakan bahwa RSUD M. Yunus memerlukan banyak perubahan dan dia akan memulai tugas dengan menyamakan visi dan melakukan konsolidasi dengan pengelola RSUD M. Yunus.
"Memang kita harus banyak melakukan perubahan dan sama-sama bersinergi melakukan perbaikan sehingga rumah sakit M. Yunus ke depan menjadi lebih baik dan menjadi pilihan masyarakat Provinsi Bengkulu," katanya.
"Memang kita harus banyak melakukan perubahan dan sama-sama bersinergi melakukan perbaikan sehingga rumah sakit M. Yunus ke depan menjadi lebih baik dan menjadi pilihan masyarakat Provinsi Bengkulu," katanya.