Rejanglebong (Antara) - Pemerintah Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini berfokus pada penanganan demam berdarah dengue (DBD) di dua kecamatan yang paling banyak penderitanya.

Pelaksana tugas (Plt) Sekda Rejanglebong, Zulkarnain, Kamis, menyebutkan kedua kecamatan yang menjadi fokus penanganan itu ialah Kecamatan Curup dan Kecamatan Curup Tengah.

"Kedua kecamatan itu akan menjadi fokus melalui kegiatan Gebrak DBB berupa pengasapan area dalam 19 kelurahan/desa serta pembagian bubuk abate dan gotong royong yang melibatkan masyarakat," katanya.

Selain melakukan kegiatan Gebrak DBD di dua kecamatan itu, pemerintah juga akan melakukan kegiatan sosialisasi gerakan 3M plus yakni menguras bak mandi, menutup tempat air dan mengubur barang bekas dan menabur abate. Selain itu juga memasang spanduk dan baliho berisi bahaya DBD.

Selain itu, dia juga menyarankan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan kemudian menanam tanaman pengusir nyamuk seperti bunga lavender dan lainnya serta memelihara ikan cupang di dalam bak penampungan air yang berguna untuk membasmi jentik nyamuk.

Untuk pelaksanaan kegiatan ini rencananya akan dilakukan pada Jumat (5/3) dengan melibatkan seluruh petugas kesehatan dan Puskesmas di kecamatan, kelurahan dan desa.

Sementara itu Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Rejanglebong Nunung Tri Mulyani dalam kesempatan itu menjelaskan, dari 15 kecamatan di Rejanglebong terdapat dua kecamatan yang dinyatakan baru akan memasuki kejadian luar biasa (KLB), karena sebaran terbanyak baru di dua tempat itu saja.

"Untuk Kecamatan Curup Tengah dan Kecamatan Curup ini baru masuk kategori baru akan KLB, kalau kasus DBD nya sudah menyebar di kecamatan-kecamatan lainnya baru bisa dinyatakan KLB DBD," ujarnya.

Selama ini penanganan DBD di daerah itu terkendala dengan ketesediaan anggaran untuk penanganannya, karena dana yang dianggarkan dalam APBD 2016 selama setahun hanya untuk 100 lokasi kegiatan fogging saja sehingga jika dipakai sekaligus hanya cukup di dua kecamatan yang bermasalah.

Kasus serangan DBD yang terjadi di Rejanglebong terhitung hingga akhir Januari 2016, terdapat 31 kasus DBD yang tersebar di Kecamatan Curup dan Curup Tengah. Sedangkan selama 2015, jumlah warga yang dinyatakan positif terjangkit DBD sebanyak 184 orang, dua di antaranya meninggal dunia, jumlah ini meningkat tajam jika dibandingkan 2014 yang hanya diderita 84 orang. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016