Rejanglebong (Antara) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu menyatakan saat ini perkembangan populasi itik varietas lokal atau Itik Talang Benih mencapai 13.000 ekor.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Rejanglebong, Amrul Eby di Rejanglebong, Kamis, menjelaskan populasi ternak khas Rejanglebong itu telah mengalami perkembangbiakan setelah melalui proses pemurnian gen selama empat tahun yang di biayai Bank Indonesia (BI) cabang Bengkulu oleh tiga kelompok peternak di Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup.

"Saat ini tingkat pemurniannya sudah mendekati 100 persen, di mana itik yang sudah ada saat ini populasinya dari 1.300 ekor sudah mencapai 13.000 ekor," ujarnya.

Populasi itik lokal itu sendiri kata dia, tergolong cepat. Di mana proses pembudidayaan dan pemurniannya dilakukan secara berkala sejak 2013 lalu dalam program kluster Itik Talang Benih oleh BI cabang Bengkulu serta pembiayaan dari Pemkab Rejanglebong.

Berkembangnya populasi itik lokal itu nantinya diharapkan akan menjadi kebanggaan daerah, mengingat itik ini mampu menghasilkan telur 250 hingga 300 butir per tahun kemudian memiliki daya tahan tubuh dan tidak mudah terserang penyakit.

Selain potensi penghasil telur, penangkaran itik ini juga berpotensi menjadi penyedia kebutuhan daging itik terutama yang sudah tidak produktif lagi. Sejauh ini dari peninjauan ke sejumlah lokasi warung penyedia makanan diketahui tingkat kebutuhan pedagang per harinya mencapai 80 ekor.

Untuk itu dia berharap proses penangkaran dan pengembangbiakan itik Talang Benih ini nantinya dapat berjalan secara berkesinambungan.

"Saya harapkan nantinya siapa saja yang menjadi Bupati dan Wakil Bupati Rejanglebong hendaknya dapat melanjutkan program penangkaran dan pengembangbiakan Itik Talang Benih ini sehingga program yang sudah berjalan dua tahun ini nantinya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan daerah," katanya.

Selain itu Itik Talang Benih ini tambah dia, memiliki nilai jual yang lebih tinggi serta dapat menjadi salah satu ikon daerah, baik Kabupaten Rejanglebong maupun Provinsi Bengkulu. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016