Bengkulu (Antara) - Badan SAR Nasional memberikan pelatihan bagi mahasiswa kedokteran se Sumatera tentang cara mengakses lokasi bencana agar dapat segera memberikan pertolongan pada korban.

Kepala Kantor Basarnas Provinsi Bengkulu, Anggolo di Bengkulu, Minggu, mengatakan Pulau Sumatera termasuk salah satu wilayah rawan bencana seperti longsor dan gempa bumi.

"Kalau dokter menunggu di pos, akan banyak nyawa tidak tertolong," katanya.

Oleh sebab itu, Basarnas memberikan pelatihan kepada calon-calon dokter tersebut bagaimana mengakses lokasi ekstrem menjemput korban ke lokasi kejadian.

"Memang bukan tugas mereka mencari korban, itu tugas kami, tetapi kami mengajak mereka untuk ikut bersama agar saat korban ditemukan langsung mendapatkan perlakuan medis," katanya.

Pelatihan yang didapat sekitar 100 mahasiswa kedokteran dari universitas di Sumatera tersebut yakni, bagaimana cara mengakses lokasi kejadian dengan jalur lembah dan tebing curam serta kejadian bencana di perairan.

"Pulau Sumatera perairannya sangat luas, jika ada kejadian seperti kapal tenggelam atau pesawat penumpang jatuh ke air, para dokter ini nantinya siap dan cekatan mengakses lokasi," ucapnya.

Selain latihan fisik, teknik dan cara mengoperasikan alat yang dibutuhkan saat mengakses lokasi bencana, Basarnas Provinsi Bengkulu juga memberikan simulasi penanganan pascabencana pada mahasiswa kedokteran itu.

"Kita buat simulasi kejadian kapal wisata yang tenggelam di tengah laut," ujarnya.

Dalam simulasi tersebut, dikabarkan dua orang hilang, satu orang pingsan mengapung di tengah laut, dan satu orang lagi bergerak aktif karena faktor trauma.

"Kita ajarkan bagaimana mereka ikut tergabung dalam kelompok pencarian korban, mulai dari pengoperasian kapal, serta tindakan yang harus dilakukan saat menemukan korban," ucapnya.

Saat ditemukan korban, tim pencari dari Basarnas mengangkat korban ke kapal bermotor. Di atas kapal, dokter yang ikut dalam tim memberikan pertolongan pertama sebelum sampai ke pos kesehatan yang ada di pinggir pantai.

"Itu lah gunanya dokter ikut, jadi peluang menyelamatkan korban lebih besar," ujarnya. ***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016