Bengkulu (Antara) - Fragmen atau potongan kisah penyaliban yang menggambarkan masa-masa terakhir Yesus Kristus sebelum wafat di kayu salib mewarnai ibadah Jumat Agung yang dilakukan umat kristiani di Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) Kota Bengkulu, Jumat.

Pendeta Gereja HKI Bengkulu, Yansen Hasibuan usai memimpin ibadah perayaan Jumat Agung mengatakan fragmen tersebut untuk menggambarkan kisah sengsara Yesus dalam menyelamatkan umatNya.

"Harapannya umat lebih memaknai kisah sengsara Yesus saat penyaliban di Bukit Golgota," kata Yansen.

Fragmen yang diperankan oleh sejumlah pemuda gereja itu mengawali rangkaian ibadah Jumat Agung yang digelar di gereja tersebut.

Yansen dalam khotbahnya yang mengambil tema dari Injil Perjanjian Baru, Yohanes 19 ayat 28 sampai 30, mengajak umat Kristiani sebagai pendamai sebagaimana Yesus yang telah mendamaikan manusia dengan Allah.

"Umat Kristen harus menjadi pembawa damai di tengah-tengah lingkungan masyarakat seperti teladan Yesus yang terlebih dahulu mendamaikan kita dengan Allah," katanya.

Sementara Pendeta Pakkat Sitinjak dari Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) mengajak umat untuk meneladani kerendahan hati Yesus Kristus.

"Iman Kristen salah satunya terukur dari keteladanan sebagai orang-orang rendah hati dan menjadi pembawa damai," katanya.

Umat kristiani kata dia harus menjadi teladan pengampunan seperti yang ditunjukkan Yesus Kristus dalam karya penyelamatan terhadap umat manusia.

Ibadah perayaaan Jumat Agung merupakan rangkaian tiga Hari Suci umat Kristen sebelum Paskah pada Minggu (27/3).

Sebelum Jumat Agung atau peringatan wafat Isa Almasih di kayu salib, umat Kristiani sudah terlebih dahulu merayakan Kamis Putih pada Kamis (24/3).

Seluruh gereja di Bengkulu menggelar perayaan Jumat Agung dengan khidmat dan lancar.

Sebagian gereja menggelar ibadah pada pagi hari dan sebagian lainnya memulai ibadah pada siang hari pukul 12.00 WIB, seperti di Gereja Katolik St Yohanes Penginjil Bengkulu dan Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS). ***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016