Rejanglebong (Antara) - Dinas Perikanan dan Peternakan Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan pengembangan itik varietas lokal daerah itu membutuhkan dukungan sarana dan prasarana.

Kepala Disnakan Rejanglebong, Amrul Eby di Rejanglebong, Minggu, mengatakan pengembangan itik lokal varietas Talang Benih dengan sistem kluster tersebut sudah memasuki tahun ke tiga dan untuk kelanjutannya membutuhkan dukungan sarana dan prasarana guna mengembangkannya.

"Memasuki tahun ke tiga penangkaran Itik Talang Benih ini membutuhkan sarana dan prasana pendukung berupa balai benih itik atau BBI yang di Rejanglebong sendiri sampai sekarang belum ada," katanya.

Keberadaan balai benih itik itu sendiri kata dia, selain akan menjadi pusat pengembangan anak itik berfungsi untuk menentukan keaslian Itik Talang Benih, karena pemilahan bibit itik lokal di wilayah itu hanya dilakukan pada kelompok tani yang dibina oleh Bank Indonesia cabang Bengkulu yang akan berakhir dalam waktu dekat ini.

Untuk itu pihaknya akan mengusulkan permintaan bantuan ke Gubernur Bengkulu melalui Bupati Rejanglebong, dengan harapan ini dapat direalisasikan, sehingga keberadaan Itik Talang Benih yang sudah menjadi ikon Provinsi Bengkulu itu dapat menjadi kenyataan.

Varietas Itik Talang Benih adalah itik lokal yang ada di Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup dan telah menjadi ikon Kabupaten Rejanglebong, dimana proses penangkarannya sejak tiga tahun lalu dengan sumber pembiayaan dari BI cabang Bengkulu.

Itik ini merupakan perkawinan antara itik lokal dengan belibis, itik ini dikenal tahan penyakit dan memiliki kemampuan bertelur hingga 250 butir per tahun.

"Jika pemurnian Itik Talang Benih ini nantinya sudah 100 persen, maka kami yakin ini akan memberikan manfaat yang banyak baik untuk pemenuhan ketersedian telur maupun daging untuk itik yang sudah tidak produktif lagi," ujarnya.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016