Jakarta (Antara) - Indonesia dan Papua Nugini akan memperluas hubungan bilateral baik di bidang budaya, pertahanan dan perdagangan.

Melalui siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Panjaitan dalam kunjungannya ke Papua Nugini (PNG), Jumat,  bertemu dengan para menteri negara tersebut untuk menjajaki kemungkinan kerja sama antar kedua negara.

"Bentuk kerja sama yang kami bicarakan sangat luas, dari kebudayaan, perdagangan hingga kerja sama militer. Ada juga rencana kerja sama di bidang LNG (gas alam cair) kelapa sawit, kepolisian, dan kerja sama intelijen. Pada dasarnya kerja sama ini bertujuan untuk memperkecil ketidakcocokan antara kedua negara," kata Menteri Luar Negeri dan Imigrasi Kimbink Pato.

Menteri Luhut menambahkan bahwa untuk mempercepat terealisasinya proyek-proyek kerja sama tersebut, bulan depan Indonesia akan mengirim menteri perdagangan beserta delegasi ekonominya.

Dia juga mengatakan bahwa dalam pertemuannya dengan para menteri negara tersebut Indonesia menawarkan bantuan asistensi kepada PNG yang akan menjadi tuan rumah pertemuan APEC pada tahun 2018.

Luhut juga menyampaikan program pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang saat ini sedang dikerjakan oleh Pemerintah Indonesia.

"Kami menyampaikan kepada mereka program apa saja yang kami jalankan untuk pemerataan pembangunan agar orang yang kurang mampu pun bisa menikmati kemajuan ekonomi," kata |Luhut.

Dia juga mengatakan bahwa masalah keamanan di perbatasan juga disinggung. Selain itu, ia juga membicarakan proyek-proyek yang akan dibangun di wilayah perbatasan.

Mereka juga membahas isu Melanesian Spearhead Group (MSG).

"PNG mendukung sepenuhnya jika ada wacana untuk meningkatkan keanggotaan Indonesia menjadi anggota penuh. Tetapi tentunya hal ini memerlukan proses," kata Pato. 

PNG akan menjadi tuan rumah pertemuan MSG tahun depan. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016