Rejanglebong (Antara) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan tingkat konsumsi daging sapi di daerah itu tergolong tinggi dengan rata-rata 3-5 ekor per hari.

Kepala Dinas Peternakan dan (Disnakan) Kabupaten Rejanglebong, Amrul Eby saat dihubungi, Minggu, menyebutkan, tingkat konsumsi daging sapi itu tidak termasuk pemotongan yang dilakukan menjelang hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha.

"Tingkat konsumsi daging sapi masyarakat Kabupaten Rejanglebong ini perharinya 3-5 ekor per hari. Data ini didapatkan petugas dari rumah potong hewan serta para pedagang daging sapi yang memotong ternak sapi di rumahnya," kata Amrul Eby.

Tingkat konsumsi daging sapi masyarakat daerah itu tergolong tinggi sehingga harus diimbangi dengan ketersediaan ternak sapi dari peternak local. Jika tidak akan menyebabkan lonjakan harga daging di wilayah itu.

Sementara itu, untuk menunjang populasi sapi di Rejanglebong, dia mengimbau kalangan peternak setempat untuk rajin memeriksakan kondisi reproduksi ternak sapi betina mereka kepada petugas peternakan setempat.

Pemeriksaan rutin ini untuk menghindari terjadinya penyakit dan gangguan reproduksi sapi betina. Jika ini dibiarkan maka akan merugikan peternak dan juga mengancam ketersediaan stok daging daerah. Tingkat populasi ternak sapi di Rejanglebong berkisar 5.200 ekor.

"Populasi ternak sapi yang dilaksanakan pada 2015 lalu mencapai 5.200 ekor, sedangkan konsumsi antara 1.095 sampai 1.800 ekor per tahun, kalau populasinya tidak bertambah jumlahnya akan terus berkurang," ujarnya.

Untuk itu kalangan peternak sapi ini bisa datang langsung ke Puskeswan Curup guna memeriksakan sapi mereka sehingga dapat diperiksa petugas dan mendapatkan pengetahuan seputar kesehatan reproduksi ternak.

Selain itu langkah-langkah pengembangbiakan ternak melalui program peningkatan birahi ternak atau pun kawin suntik. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016