Rejanglebong, Bengkulu (Antara) - Realisasi penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu tahun ini baru mencapai 12 persen dari total Rp1,035 triliun.
Kepala Bagian Pembangunan Pemkab Rejanglebong Sugiman, di Rejanglebong, Selasa, membenarkan realisasi penyerapan APBD Rejanglebong tersebut tergolong paling rendah di antara 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
"Terhitung hingga akhir Maret realisasi penyerapan APBD Rejanglebong tahun 2016 baru mencapai 12 persen, ini merupakan yang terendah dari 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu," katanya lagi.
Masih rendah penyerapan APBD tahun berjalan ini, kata dia, sangat disesalkan karena berdasarkan instruksi Bupati Rejanglebong, masing-masing dinas/instansi di wilayah itu agar segera merealisasikan paket pekerjaan masing-masing.
Ratusan paket pekerjaan fisik yang dianggarkan dalam APBD tahun ini, katanya lagi, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang sudah menjalankannya adalah Bidang Bina Marga di Dinas PU Rejanglebong, yaitu sudah ada tujuh paket proyek proses pelelangannya selesai dilaksanakan.
Adapun tujuh paket itu, di antaranya pekerjaan peningkatan kapasitas jalan hotmix pada ruas Jalan Padang Ulak Tanding-Belumei 1.
Kemudian peningkatan kapasitas jalan hotmix paket BM-1, BM-2, dan beberapa paket lainnya dengan total pagu anggaran mencapai Rp48,4 miliar.
Plt Kadis Pekerjaan Umum (PU) Rejanglebong Budianto secara terpisah mengatakan dari tujuh paket yang sudah dilelang itu, terdiri dari tiga paket fisik serta empat paket lainnya untuk jasa konsultan.
Paket yang sudah dilelang seharusnya berjumlah delapan kegiatan, namun ada satu paket yang gagal dilelang sehingga harus dilakukan pelelangan ulang.
Sedangkan adanya penundaan sejumlah paket proyek di Dinas PU Rejanglebong oleh bupati setempat, kata dia lagi, terdapat dalam 14 paket pekerjaan.
Paket ini ditunda karena Bupati Rejanglebong menghendaki skala prioritas pembangunan yang lebih diutamakan, paket yang tertunda ini selanjutnya akan dimasukkan dalam APBD Perubahan pada Agustus mendatang.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Kepala Bagian Pembangunan Pemkab Rejanglebong Sugiman, di Rejanglebong, Selasa, membenarkan realisasi penyerapan APBD Rejanglebong tersebut tergolong paling rendah di antara 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
"Terhitung hingga akhir Maret realisasi penyerapan APBD Rejanglebong tahun 2016 baru mencapai 12 persen, ini merupakan yang terendah dari 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu," katanya lagi.
Masih rendah penyerapan APBD tahun berjalan ini, kata dia, sangat disesalkan karena berdasarkan instruksi Bupati Rejanglebong, masing-masing dinas/instansi di wilayah itu agar segera merealisasikan paket pekerjaan masing-masing.
Ratusan paket pekerjaan fisik yang dianggarkan dalam APBD tahun ini, katanya lagi, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang sudah menjalankannya adalah Bidang Bina Marga di Dinas PU Rejanglebong, yaitu sudah ada tujuh paket proyek proses pelelangannya selesai dilaksanakan.
Adapun tujuh paket itu, di antaranya pekerjaan peningkatan kapasitas jalan hotmix pada ruas Jalan Padang Ulak Tanding-Belumei 1.
Kemudian peningkatan kapasitas jalan hotmix paket BM-1, BM-2, dan beberapa paket lainnya dengan total pagu anggaran mencapai Rp48,4 miliar.
Plt Kadis Pekerjaan Umum (PU) Rejanglebong Budianto secara terpisah mengatakan dari tujuh paket yang sudah dilelang itu, terdiri dari tiga paket fisik serta empat paket lainnya untuk jasa konsultan.
Paket yang sudah dilelang seharusnya berjumlah delapan kegiatan, namun ada satu paket yang gagal dilelang sehingga harus dilakukan pelelangan ulang.
Sedangkan adanya penundaan sejumlah paket proyek di Dinas PU Rejanglebong oleh bupati setempat, kata dia lagi, terdapat dalam 14 paket pekerjaan.
Paket ini ditunda karena Bupati Rejanglebong menghendaki skala prioritas pembangunan yang lebih diutamakan, paket yang tertunda ini selanjutnya akan dimasukkan dalam APBD Perubahan pada Agustus mendatang.***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016