Mukomuko (Antara) - Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyebutkan 250 hektare lahan persawahan di Desa Air Buluh telah beralih fungsi menjadi kebun sawit.

"Desa Air Buluh memiliki potensi lahan persawahan seluas 250 hektare. Karena tidak ada lagi sumber air untuk mengairi sawah sehingga petani setempat mengalihfungsikan sawahnya menjadi sawit," kata Kepala BPP Kecamatan Ipuh Selamet di Mukomuko, Rabu.

Ia mengungkapkan 250 hektare lahan di desa itu ditanami padi sekitar tahun 2003- 2005. Setelah itu dibiarkan terbengkalai dan secara bertahap ditanami tanaman kelapa sawit.

Ia bersama dengan perwakilan dari Dinas Pertanian sudah turun menyusuri sepanjang aliran sungai di desa itu guna mencari penyebab sawah tersebut tidak berair.

"Ternyata di hulu sungai di desa itu sudah rusak akibat ditanami tanaman kelapa sawit oleh salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah ini," ujarnya.

Sehingga, menurutnya, menyebabkan debit air sungai yang selama ini berfungsi untuk mengairi sawah petani di desa itu menjadi turun drastis.

Selain sungai itu, katanya, tidak ada lagi sumber air untuk mengairi sawah petani di desa tersebut.

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah setempat untuk memprogramkan pengembalian lahan tersebut menjadi sawah kembali.

Dengan jaminan, katanya, pemerintah harus dapat menyediakan sumber air untuk mengairi lahan sawah itu terlebih dahulu.

Lebih lanjutnya, menurutnya, tindakan perusahaan menanam sawit di sempadan sungai itu melanggar Undang-Undang nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2012 sempadan sungai termasuk dalam kawasan yang dilindungi.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016