Manajemen RSUD Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini tengah menyiapkan tenaga dokter spesialis saraf dan penanganan stroke.

Plt Direktur RSUD Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra di Rejang Lebong, Senin, mengatakan, tahun ini rumah sakit itu menerima bantuan hibah dari Bank Dunia melalui Kementerian Kesehatan dalam bentuk peralatan kesehatan dengan nilai mencapai Rp48 miliar.

"Saat ini sudah ada dua dokter spesialis yang kita sekolahkan untuk mengambil sub spesialis. Satu orang mengambil spesialis saraf dan satu lagi menempuh pendidikan penanganan stroke," kata dia.

Dua tenaga dokter yang disekolahkan ini, kata dia, dalam rangka meningkatkan SDM agar mampu mengoperasikan peralatan bantuan hibah yang akan diterima rumah sakit daerah itu.

Nantinya dokter yang sedang menempuh pendidikan tersebut akan mengoperasikan peralatan cath lab, CT scan dan CT toksin. Pasien yang terkena stroke, kanker dan gangguan saraf nantinya tidak lagi dirujuk ke luar kota karena sudah bisa ditangani di RSUD Rejang Lebong.

Menurut Dhendi, pihaknya juga sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit rujukan nasional di bawah naungan Kemenkes seperti Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), RS Dharmais untuk penanganan kanker, RSJKO Bengkulu, dan RSJ Bogor.

Sementara itu kedatangan bantuan alat kesehatan hibah Bank Dunia melalui Kemenkes ini diperkirakan pada Oktober atau November mendatang.

Manajemen RSUD Rejang Lebong saat ini tengah membangun beberapa ruangan untuk penempatan alat CT Scan, CT toksin, dan peralatan cath lab, dengan pembiayaan dari BLUD RSUD Rejang Lebong lebih kurang Rp1 miliar.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024