Mukomuko (Antara) - Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melakukan penyemprotan insektisida untuk mengantisipasi penyebaran virus "Tungro" yang dapat menyebabkan tanaman padi menjadi kuning dan gagal panen.

"Virus `tungro` ini berasal dari hama wereng yang saat ini menyerang tanaman padi di areal persawahan seluas 15 hektare. Kita melakukan penyemprotan insektisida, agar virus ini tidak menyebar," kata Kabid Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Hari Mastaman di Mukomuko, Sabtu.

Namun, katanya, serangan hama wereng yang membawa virus tungro ini masih di bawah ambang ekonomi sehingga masih bisa dikendalikan agar tanaman tidak rusak.

"Tanaman yang diserang hama wereng di Manjuto itu masih berumur 40 hari dan jumlah hama masih kurang dari 10 ekor per rumpun atau masih di bawah ambang ekonomi sehingga bisa ditangani," katanya.

Ia menyebutkan, tidak semua tanaman padi berumur 40 hari di areal persawahan di DI Manjuto yang diserang hama wereng, hanya pada bagian tertentu saja atau "Spot" dalam lingkungan persawahan.

Kalau digabungkan luas tanaman padi yang diserang hama wereng tersebut, katanya, hanya sekitar 15 hingga 20 hektare dari seluas 1.100 hektare sawah di Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Air Manjuto, dan Kecamatan Lubuk Pinang.

Tanaman padi yang diserang hama wereng tersebut, katanya, disemprot pakai insektisida berbahan aktif imidokloprit.

"Kita membantu insektisida untuk penanggulangannya," ujarnya.

Ia menerangkan, tanaman padi petani setempat diserang hama wereng hijau yang membawa penyakir yang bisa merusak tanaman padi. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016