Rejanglebong (Antara) - Para petani di Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu yang sawahnya terendam banjir mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah.
Ketua Kelompok Tani Tanjung Indah di Desa Batu Panco, Kecamatan Curup Utara, Herdi Junaidi (40) saat ditemui, Minggu, menjelaskan banjir terjadi pada Sabtu (16/4) mengakibatkan 10 hektare padi siap panen roboh akibat diterjang air serta potongan balok kayu yang berasal dari Kali Musi.
"Kami sangat berharap ada bantuan dari Pemkab Rejanglebong dan dinas terkait lainnya, karena tanaman padi kami tidak bisa dipanen, kalaupun bisa dipanen tapi hasilnya paling dapatnya hanya beberapa karung saja," katanya.
Bantuan yang diharapkan petani yang ada di daerah itu, kata dia, ialah bantuan benih dan permodalan usaha, karena petani yang menjadi korbannya kebanyakan petani penggarap dengan sistem permodalan diberikan oleh pemilik lahan dan dibayar saat panen.
Jika padi yang ditanam gagal panen, maka selanjutnya mereka akan berhutang kembali dengan pemilik lahan.
Selain itu, mereka berharap Pemkab Rejanglebong membangun beronjong atau penahan tebing karena posisi sawah mereka berada di belokan sungai.
Sementara itu, menurut Tarmizi (37) salah seorang petani yang sawahnya rusak mengatakan, akibat banjir ini mereka mengalami kerugian hingga mencapai Rp80 juta, dengan rincian satu ekor kerbau milik Kartubi seharga Rp20 juta, kemudian sawah yang roboh milik 10 warga antara lain miliknya sendiri seluas 1,5 hektare, Adil sekitar 1 hektare dari luasan sawahnya seluas 1,5 hektare.
Selanjutnya milik Hardi Junaidi 2 hektare, Ica 1 hektare. Milik Sahrul seluas 0,5 hektare, Didi 0,5 hektare, Burhan 1 hektare, Salal seluas 1 hektare, Jafri 0,5 hektare dan milik Rudi Pungut 0,5 hektare.
Dilain pihak Camat Kecamatan Curup Utara Zulfan Effendi, saat dihubungi menjelaskan saat ini bantuan yang diberikan kepada petani yang mengalami kebanjiran di daerah itu diantaranya sudah diberikan oleh pihak BPBD dan Dinsosnakertrans Rejanglebong.
Bantuan yang diberikan berupa peralatan dapur, terpal, makanan siap saji dan beberapa jenis barang lainnya. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Ketua Kelompok Tani Tanjung Indah di Desa Batu Panco, Kecamatan Curup Utara, Herdi Junaidi (40) saat ditemui, Minggu, menjelaskan banjir terjadi pada Sabtu (16/4) mengakibatkan 10 hektare padi siap panen roboh akibat diterjang air serta potongan balok kayu yang berasal dari Kali Musi.
"Kami sangat berharap ada bantuan dari Pemkab Rejanglebong dan dinas terkait lainnya, karena tanaman padi kami tidak bisa dipanen, kalaupun bisa dipanen tapi hasilnya paling dapatnya hanya beberapa karung saja," katanya.
Bantuan yang diharapkan petani yang ada di daerah itu, kata dia, ialah bantuan benih dan permodalan usaha, karena petani yang menjadi korbannya kebanyakan petani penggarap dengan sistem permodalan diberikan oleh pemilik lahan dan dibayar saat panen.
Jika padi yang ditanam gagal panen, maka selanjutnya mereka akan berhutang kembali dengan pemilik lahan.
Selain itu, mereka berharap Pemkab Rejanglebong membangun beronjong atau penahan tebing karena posisi sawah mereka berada di belokan sungai.
Sementara itu, menurut Tarmizi (37) salah seorang petani yang sawahnya rusak mengatakan, akibat banjir ini mereka mengalami kerugian hingga mencapai Rp80 juta, dengan rincian satu ekor kerbau milik Kartubi seharga Rp20 juta, kemudian sawah yang roboh milik 10 warga antara lain miliknya sendiri seluas 1,5 hektare, Adil sekitar 1 hektare dari luasan sawahnya seluas 1,5 hektare.
Selanjutnya milik Hardi Junaidi 2 hektare, Ica 1 hektare. Milik Sahrul seluas 0,5 hektare, Didi 0,5 hektare, Burhan 1 hektare, Salal seluas 1 hektare, Jafri 0,5 hektare dan milik Rudi Pungut 0,5 hektare.
Dilain pihak Camat Kecamatan Curup Utara Zulfan Effendi, saat dihubungi menjelaskan saat ini bantuan yang diberikan kepada petani yang mengalami kebanjiran di daerah itu diantaranya sudah diberikan oleh pihak BPBD dan Dinsosnakertrans Rejanglebong.
Bantuan yang diberikan berupa peralatan dapur, terpal, makanan siap saji dan beberapa jenis barang lainnya. ***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016