Mukomuko (Antara) - Tim gabungan Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menyurvei lahan 1.600 hektare yang berpotensi menjadi sawah baru di Kabupaten Mukomuko.
"Dalam minggu ini tim tersebut turun ke lahan yang berpotensi menjadi sawah baru di Mukomuko," kata Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Elxandi, di Mukomuko, Minggu.
Tim gabungan pemerintah provinsi tersebut terdiri dari Universitas Bengkulu, Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, Dinas Pertanian, dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu.
Tim tersebut, katanya, saat ini baru melakukan tahapan Survei Investigasi Design (SID). Untuk memastikan lahan seluas 1.600 hektare itu layak atau tidak menjadi sawah.
Ia menjelaskan kriteria lahan tersebut layak menjadi sawah baru kalau di lokasi tersebut tersedia sumber air untuk mengairi sawah.
Termasuk juga, lanjutnya, ahli tanah dari Universitas Bengkulu mensurvei kondisi tanah di lahan seluas 1.600 hektare tersebut cocok atau tidak ditanami padi.
Ia menyebutkan lahan seluas 1.600 hektare itu merupakan lahan perkebunan kelapa sawit yang diusulkan menjadi persawahan.
"Kalau hasil SID memungkinkan lahan seluas itu menjadi sawah baru, selanjutnya diusulkan program cetak sawah baru dan pembangunan jaringan irigasi di lokasi tersebut," ujarnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Dalam minggu ini tim tersebut turun ke lahan yang berpotensi menjadi sawah baru di Mukomuko," kata Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Elxandi, di Mukomuko, Minggu.
Tim gabungan pemerintah provinsi tersebut terdiri dari Universitas Bengkulu, Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, Dinas Pertanian, dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu.
Tim tersebut, katanya, saat ini baru melakukan tahapan Survei Investigasi Design (SID). Untuk memastikan lahan seluas 1.600 hektare itu layak atau tidak menjadi sawah.
Ia menjelaskan kriteria lahan tersebut layak menjadi sawah baru kalau di lokasi tersebut tersedia sumber air untuk mengairi sawah.
Termasuk juga, lanjutnya, ahli tanah dari Universitas Bengkulu mensurvei kondisi tanah di lahan seluas 1.600 hektare tersebut cocok atau tidak ditanami padi.
Ia menyebutkan lahan seluas 1.600 hektare itu merupakan lahan perkebunan kelapa sawit yang diusulkan menjadi persawahan.
"Kalau hasil SID memungkinkan lahan seluas itu menjadi sawah baru, selanjutnya diusulkan program cetak sawah baru dan pembangunan jaringan irigasi di lokasi tersebut," ujarnya.***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016