Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bengkulu terus melakukan sosialisasi dan pembinaan terhadap seluruh sekolah, baik tingkat sekolah menengah pertama (SMP) maupun sekolah menengah atas (SMA) sederajat di wilayah tersebut guna mengantisipasi meningkatnya kasus gengster.

"Polresta Bengkulu terus melakukan sosialisasi, pembinaan terhadap para siswa di sekolah melalui anggota Bhabinkamtibmas dan Satlantas di tingkat SMP dan SMA," kata Kepala Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata, di Kota Bengkulu, Rabu.
 
Ia menyebutkan pihaknya mengerahkan sebanyak 103 personel yang terdiri 40 personel dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) dan 60 personel Bhabinkamtibmas dan personel dari satuan lain untuk melakukan sosialisasi tersebut.
 
"Dengan terus dilakukannya sosialisasi dan pembinaan di seluruh sekolah yang ada di Kota Bengkulu diharapkan fenomena gengster atau geng motor di wilayah tersebut menurun," ujarnya.
 
Selain itu, kata dia, anggota kepolisian juga melakukan patroli setiap malam guna memastikan kondisi aman, tertib dan kondusif tanpa adanya gangguan dari kelompok geng motor di Kota Bengkulu.
 
Sebab, menurut Deddy, fenomena geng motor atau kelompok pemuda yang terjadi di Kota Bengkulu sangat mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat, sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai kenakalan remaja, melainkan tindakan yang mengarah pada tindak pidana.
 
Sebelumnya, Polresta Bengkulu menetapkan dua orang tersangka yaitu FI (19) dan DS (19) yang merupakan anggota gengster atau geng motor yang melakukan tindakan penganiayaan di Jalan Kapuas pada beberapa waktu lalu.
 
Kedua tersangka yaitu FI dan DS dijerat pasal 170 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan terancam tujuh tahun penjara.
 
Pada kasus penganiayaan dan pengeroyokan tersebut terdapat sembilan orang yang terlibat, di antaranya dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka, dua lainnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan lima orang masih dalam tahap penyelidikan dan pendalaman.
 
Selanjutnya, kata Deddy, pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap 32 orang pelajar yang terlibat geng motor dengan didampingi oleh orang tua, kepala sekolah, tokoh masyarakat dan tokoh agama di wilayah tersebut.
 
Pembinaan tersebut dilakukan guna memberikan pencerahan bagi pemuda terlibat geng motor agar pada pelajar tersebut tidak kembali mengulangi lagi kesalahan dan keluar dari geng motor serta menghindari kegiatan tidak bermanfaat.
 

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024