London (antarabengkulu.com) - Manajer Leicester City Claudio Ranieri menyatakan hanya akan merayakan jika secara matematis klubnya bakal menjadi juara liga, di tengah kian dekatnya klub ini kepada gelar juara liga elite Inggris yang pertama dalam 132 tahun sejarah klub Leicester City.

Kemenangan dari tuan rumah Manchester United Minggu pekan ini sudah cukup bagi The Foxes untuk memastikan gelar, setelah Tottenham Hotspur secara mengejutkan kehilangan dua poin akibat seri 1-1 melawan West Bromwich Albion Selasa dini hari WIB lalu.

Dengan Leicester berselisih tujuh poin dari pesaing terdekat di puncak klasemen dengan tiga pertandingan tersisa, Ranieri tahu dia semakin dekat kepada gelar juara liga besarnya yang pertama dalam 30 tahun karirnya.

Pelatih asal Italia ini mengakui bahwa hasil mengejutkan Spurs telah meringankan beban pada pundaknya. "Saya menjadi agak lebih ringan. Agak ringan," kata dia. "Tentu saja, kami sudah begitu dekat. Semua orang bilang berhasil. Menurut saya, belum. Saya hanya percaya pada matematika," kata dia.

Ranieri, yang tidak pernah bercita-cita meraih gelar manakala kembali ke Liga Utama Inggris musim panas lalu, menyatakan tidak memasalahkan di mana Leicester dianugerahi trofi juara.

"Adalah penting berusaha menang pada setiap pertandingan. Setiap pertandingan. Saya tak tahu kapan, namun adalah penting mewujudkan tujuan (gelar) ini," kata dia.

"Saya bilang kepada mereka (para pemain), 'Kita harus bermain sebagai sebelas orang... Tak penting siapa nama lawan kamu, karena yang penting adalah apa yang kamu lakukan selama pertandingan dan membantu satu sama lain.'"

Ranieri juga memuji Riyad Mahrez yang Minggu pekan lalu dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Inggris. "Saya bangga sekali karena Riyad adalah orang yang sangat rendah hati. Dia selalu bertanya, 'Apa yang bisa saya lakukan agar maju?' Itu fantastik. Dia seorang jenius, cahaya kami," kata dia.

"Namun saya juga ingin katakan bahwa semua pemain melewati musim yang fantastis, dengan profesionalisme yang hebat."

Jika Leicester gagal menang di Old Trafford, mereka masih berpeluang merengkuh titel juara di kandangnya kala menjamu Everton sebelum pertandingan terakhir melawan tuan rumah Chelsea yang memecat Ranieri sebagai manajer pada 2004, demikian Reuters.

Pewarta:

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016